Bangun Pendidikan - BAHASA (06-07-2023)
Pantun Anak - Pantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional Indonesia yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Biasanya, pantun memiliki pola a-b-a-b, di mana baris pertama dan kedua berima, kemudian baris ketiga dan keempat juga berima.
Pantun sering kali diucapkan secara bergantian antara dua orang atau lebih sebagai bentuk hiburan atau permainan kata-kata. Pantun terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah pantun anak-anak.
Pantun anak-anak adalah jenis pantun yang dikhususkan untuk anak-anak. Pantun anak sering digunakan sebagai alat pengenalan dan pembelajaran bagi anak-anak, karena menggunakan bahasa yang sederhana, imajinatif, dan mengandung unsur keceriaan.
Biasanya, pantun anak berisi tentang binatang, alam, objek sehari-hari, atau permainan. Pantun anak anak adalah gambaran dari kisah beserta kehidupan bocah. Di usianya, anak-anak masih terlihat polos, natural, apa adanya, dan selalu tertawa riang.
Melansir dari berbagai sumber, berikut 30 contoh pantun anak-anak terbaik, jenaka dan penuh nasihat.
Ke Medan untuk beli ulos
Membeli ulos yang penuh gambar
Rajinlah sekolah jangan bolos
Agar kelak jadi anak pintar
Pagi hari memakan laksa
Lauknya dari pepes belida
Jadi anak jangan durhaka
Supaya hidup selalu bahagia
Dua tiga kelereng diadu
Mainnya di rumah si Rida
Jika diejek usahlah mengadu
Biarkan hati berlapang dada
Pergi ke pasar membeli jambu
Jalannya jauh berputar-putar
Kalau rajin membaca buku
Pasti jadi anak yang pintar
Pagi-pagi sarapan ayam betutu
Tidak lupa dicampur kuah bumbu
Belajar itu tidak harus menunggu
Asalkan belajar hal-hal bermutu
Ke Pantai Kuta beli kaos oblong
Tak disangka kaosnya bolong
Hidup harus saling menolong
Bahkan kebenaran harus didorong
Kertas putih untuk ditulis
Benang putih asalnya katun
Kalau orang suka menulis
Di saat tua tidak akan pikun
Banyak ikan nelayan menjala
Jala ikan di hari panas
Setiap hari latihan bola
Siapa tahu masuk timnas
Buah nangka buah duku
Duku dimakan asam rasanya
Bu guru adalah panutanku
Kelak aku ingin sepertinya
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ibu pulang
Pergi ke kota di hari Minggu
Baju terselip di dekat pintu
Hadiah lama kutunggu-tunggu
Hati bahagia dapat sepeda baru
Yang dijinjing buah salak
Yang digenggam bumbu lada
Pantaslah anjing galak menyalak
Rupanya Udin suka menggoda
Seekor monyet sedang termangu
Pisangnya hilang diambil pemburu
Patuhilah nasihat gurumu
Beliau juga adalah orang tuamu
Berenang-renang dua ekor itik
Pada sore yang indah di hari selasa
Jadilah anak yang berbudi baik
Selalu membantu kepada sesama
Jalan-jalan ke pasar raya
Di pasar membeli keripik
Hari libur telah tiba juga
Saatnya tamasya dan piknik
Kain batik banyak sekodi
Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani
Pergi ke pasar membeli kain
Kainnya bagus harganya murah
Belajar itu harus tekun dan rajin
Agar jadi pintar saat di sekolah
Ada kucing tidur di dalam kamar
Karena hujan, di luar dingin
Selain rajin belajar
Sesekali perlu engkau bermain
Kolang kaling es kelapa
Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
Beli sabun beli blewah
Sayang sekali uangnya kurang
Main ke kebun turun ke sawah
Bersama paman hatiku riang
Benih padi sedang ditebar
Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah Aku suka belajar
Air mata basahi pipi
Kalimat kejam menusuk hati
Yuk, siapkan diri meraih mimpi
Detik ini tak usah nanti
Ke kondangan memakai batik
Jalannya masuk lewati gerbong
Jadilah anak yang baik
Rajin menabung dan tidak sombong
Pergi memancing di kala fajar
Pulang saat siang menenteng ikan
Siapa orang yang rajin belajar
Pasti ia akan sukses kemudian
Di pagi hari petani datang menyemai
Padi tumbuh disiram sudah
Jika kamu ingin hidup dalam damai
Jangan pernah lupa kerjakan ibadah
Hari ini adalah hari Selasa
Esok hari berganti Rabu
Jika kamu ingin masuk ke surga
Ingat ibadah adalah nomor satu
Naik kereta di malam ini
Kereta cepat memacu melaju
Jadilah engkau anak yang berani
Tak pernah ragu dan terus maju
Anak gadis dengan pipi merona
Memakai gelang dari mutiara
Agar hidupmu penuh dengan makna
Cobalah peduli dengan saudara
Ayahku adalah seorang petani
Bekerja tiap hari di tanah ladang
Ayo, mari kita belajar hari ini
Agar masa depan yang datang lebih gemilang
Dengan demikian, pantun anak adalah warisan budaya yang indah. Melalui sajak-sajak ringan dan ceria, kita bisa mengajarkan nilai-nilai positif kepada generasi muda. Dengan bermain sambil belajar, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan penuh keceriaan dan kreativitas. Jadi, mari kita selalu merangkul pantun anak sebagai salah satu bentuk hiburan yang mendidik, agar keceriaan dan kebijaksanaan selalu menyertai langkah-langkah mereka dalam menjelajahi dunia.