30 Pantun Anak (Foto : RDS)

Pantun Anak - Pantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional Indonesia yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Biasanya, pantun memiliki pola a-b-a-b, di mana baris pertama dan kedua berima, kemudian baris ketiga dan keempat juga berima.

Pantun sering kali diucapkan secara bergantian antara dua orang atau lebih sebagai bentuk hiburan atau permainan kata-kata. Pantun terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah pantun anak-anak.

Pantun anak-anak adalah jenis pantun yang dikhususkan untuk anak-anak. Pantun anak sering digunakan sebagai alat pengenalan dan pembelajaran bagi anak-anak, karena menggunakan bahasa yang sederhana, imajinatif, dan mengandung unsur keceriaan.

Biasanya, pantun anak berisi tentang binatang, alam, objek sehari-hari, atau permainan. Pantun anak anak adalah gambaran dari kisah beserta kehidupan bocah. Di usianya, anak-anak masih terlihat polos, natural, apa adanya, dan selalu tertawa riang. 

Melansir dari berbagai sumber, berikut 30 contoh pantun anak-anak terbaik, jenaka dan penuh nasihat. 

Ke Medan untuk beli ulos

Membeli ulos yang penuh gambar

Rajinlah sekolah jangan bolos

Agar kelak jadi anak pintar

 

Pagi hari memakan laksa

Lauknya dari pepes belida

Jadi anak jangan durhaka

Supaya hidup selalu bahagia

 

Dua tiga kelereng diadu

Mainnya di rumah si Rida

Jika diejek usahlah mengadu

Biarkan hati berlapang dada

 

Pergi ke pasar membeli jambu

Jalannya jauh berputar-putar

Kalau rajin membaca buku

Pasti jadi anak yang pintar

 

Pagi-pagi sarapan ayam betutu

Tidak lupa dicampur kuah bumbu

Belajar itu tidak harus menunggu

Asalkan belajar hal-hal bermutu

 

Ke Pantai Kuta beli kaos oblong

Tak disangka kaosnya bolong

Hidup harus saling menolong

Bahkan kebenaran harus didorong

 

Kertas putih untuk ditulis

Benang putih asalnya katun

Kalau orang suka menulis

Di saat tua tidak akan pikun

 

Banyak ikan nelayan menjala

Jala ikan di hari panas

Setiap hari latihan bola

Siapa tahu masuk timnas

 

Buah nangka buah duku

 

Duku dimakan asam rasanya

Bu guru adalah panutanku

Kelak aku ingin sepertinya

 

Burung merpati burung dara

Terbang tinggi jauh melanglang

Hati ini amat gembira

Sebentar lagi ibu pulang

 

Pergi ke kota di hari Minggu

Baju terselip di dekat pintu

Hadiah lama kutunggu-tunggu

Hati bahagia dapat sepeda baru

 

Yang dijinjing buah salak

Yang digenggam bumbu lada

Pantaslah anjing galak menyalak

Rupanya Udin suka menggoda

 

Seekor monyet sedang termangu

Pisangnya hilang diambil pemburu

Patuhilah nasihat gurumu

Beliau juga adalah orang tuamu

 

Berenang-renang dua ekor itik

Pada sore yang indah di hari selasa

Jadilah anak yang berbudi baik

Selalu membantu kepada sesama

 

Jalan-jalan ke pasar raya

Di pasar membeli keripik

Hari libur telah tiba juga

Saatnya tamasya dan piknik

 

Kain batik banyak sekodi

Perca banyak dalam goni

Turun ke sawah menanam padi

Bermain lumpur seperti petani

 

Pergi ke pasar membeli kain

Kainnya bagus harganya murah

Belajar itu harus tekun dan rajin

Agar jadi pintar saat di sekolah

 

Ada kucing tidur di dalam kamar

Karena hujan, di luar dingin

Selain rajin belajar

Sesekali perlu engkau bermain

 

Kolang kaling es kelapa

Campur sedikit air nira

Ayah pulang bawa apa

Ayah pulang bawa gembira

 

Lebat daun bunga tanjung

Berbau harum bunga cempaka

Adat dijaga pusaka dijunjung

 

Baru terpelihara adat pusaka

 

Beli sabun beli blewah

Sayang sekali uangnya kurang

Main ke kebun turun ke sawah

Bersama paman hatiku riang

 

Benih padi sedang ditebar

Burung mematuk sedang dikejar

Ayahku memang sangat penyabar

Jadilah Aku suka belajar

 

Air mata basahi pipi

Kalimat kejam menusuk hati

Yuk, siapkan diri meraih mimpi

Detik ini tak usah nanti

 

Ke kondangan memakai batik

Jalannya masuk lewati gerbong

Jadilah anak yang baik

Rajin menabung dan tidak sombong

 

Pergi memancing di kala fajar

Pulang saat siang menenteng ikan

Siapa orang yang rajin belajar

Pasti ia akan sukses kemudian

 

Di pagi hari petani datang menyemai

 

Padi tumbuh disiram sudah

Jika kamu ingin hidup dalam damai

Jangan pernah lupa kerjakan ibadah

 

Hari ini adalah hari Selasa

Esok hari berganti Rabu

Jika kamu ingin masuk ke surga

Ingat ibadah adalah nomor satu

 

Naik kereta di malam ini

Kereta cepat memacu melaju

Jadilah engkau anak yang berani

Tak pernah ragu dan terus maju

 

Anak gadis dengan pipi merona

Memakai gelang dari mutiara

Agar hidupmu penuh dengan makna

Cobalah peduli dengan saudara

 

Ayahku adalah seorang petani

Bekerja tiap hari di tanah ladang

Ayo, mari kita belajar hari ini

Agar masa depan yang datang lebih gemilang

 

Dengan demikian, pantun anak adalah warisan budaya yang indah. Melalui sajak-sajak ringan dan ceria, kita bisa mengajarkan nilai-nilai positif kepada generasi muda. Dengan bermain sambil belajar, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan penuh keceriaan dan kreativitas. Jadi, mari kita selalu merangkul pantun anak sebagai salah satu bentuk hiburan yang mendidik, agar keceriaan dan kebijaksanaan selalu menyertai langkah-langkah mereka dalam menjelajahi dunia.


Tag :