- 28-12-2022
BANGUN PENDIDIKAN – Melatih anak belajar membaca doa menyambut tahun baru 2023 memang tidak mudah. Butuh waktu dan tenaga ekstra. Apalagi jika anak tersebut super aktif. Para ibu memilih untuk memasukkan anaknya ke lembaga pra-sekolah untuk belajar membaca di sana.Mengajari anak membaca tidak boleh sembarangan. Sebaiknya, sebagai seorang ibu kita harus mengerti tahapan usia anak sebelum mengenalkanya dengan huruf dan angka.
Menurut psikolog anak, Judith Hudson, Ph.D, anak – anak biasanya tidak bisa membaca sebelum usia 5 atau 6 tahun. Para peneliti percaya bahwa sebelum usia itu, kebanyakkan anak belum bisa membentuk koneksi saraf untuk mereka dalam memecahkan kode huruf dan menggabungkannya menjadi kata – kata.
"Beberapa anak bisa membaca lebih awal, tetapi kebanyakan hanya memahami dan tidak belajar melalui instruksi langsung," kata Hudson, dilansir Baby Center.
Kunci kesiapan membaca selama masa balita adalah instruksi tidak langsung. Caranya dengan memperkenalkan anak pada buku dan membuatnya bersemangat karena cerita yang dibacakan.
"Sejak usia 6 bulan, bayi senang melihat buku-buku sederhana dengan gambar. Antara usia 1 sampai 2 tahun, buku yang berima kemungkinan besar menarik perhatian anak. Sementara di usia 2 sampai 3 tahun, dia mulai menikmati buku dengan lebih banyak teks dan alur cerita yang sederhana," ujar Hudson.
Menurut Montessorian dan Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Vidya Dwina Paramita, kita bisa mulai memperkenalkan beragam bunyi huruf pada anak-anak ketika anak sudah memiliki kosakata dan konsentrasi yang cukup.
Salah satu hal yang menarik dari pengenalan huruf, yakni kita tak perlu mengenalkannya secara berurutan. Hal ini berbeda dengan mengenalkan angka dalam Matematika yang berurutan.
"Tak demikian untuk pengenalan huruf. Anak dapat memulai dari huruf apa pun," ujar Vidya dalam buku Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja.
Kita bisa mengenalkan bunyi huruf dengan cara meraba huruf. Cara ini bisa diingat anak untuk menuliskan huruf tersebut. Kata kunci yang digunakan pada tahap ini, "Ini adalah....".
Setelah diperkenalkan satu per satu, lalu kita membantu anak mengingat kembali apa yang telah disampaikan sebelumnya. Tahap ini disebut repetitif karena anak cukup menunjuk huruf tanpa perlu mengucapkannya.
Jangan berharap si kecil akan langsung menjawab dengan tepat dan benar. Dibutuhkan waktu berkali-kali untuk anak mengingat dan memahami bunyi huruf dan bentuknya.
Tahap ini disebut juga tahap ekspresif. Anak dianggap bisa melewati tahapan ini jika mereka dapat menyebutkan bunyi huruf ketika menunjuk pada huruf tertentu.
Dilansir Healthline, simak 7 aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengajari anak membaca:
Ketika membaca menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, anak-anak akan lebih cepat mempersiapkan diri untuk membaca. Meski begitu, cobalah memahami topik-topik buku yang dibaca bersama sang buah hati ya.
Ajak bicara anak sesering mungkin. Menggunakan bahasa sama pentingnya dengan membaca dalam mengembangkan literasi. Pertanyaan bisa diajukan setelah menceritakan kisah, seperti 'Apa yang akan terjadi selanjutnya ya?'.
Luangkan waktu untuk menunjukkan kata-kata atau setidaknya kombinasi huruf yang berbeda di sekitar anak. Selain kata-kata di buku, kita bisa mengenalkan huruf di papan reklame atau kartu ulang tahun.
Coba ubah huruf dan kata-kata di sekitar anak menjadi sebuah permainan. Minta si kecil untuk mengidentifikasi huruf pertama atau angka. Jaga agar aktivitas ini tetap menyenangkan untuk membangun kesadaran anak dalam mengenali kata-kata.
Selain cara manual, kita bisa memanfaatkan teknologi gadget agar anak bisa belajar membaca. Tapi perlu diingat, batasi penggunaannya ya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) anak di bawah 18 hingga 24 bulan disarankan untuk menghindari media digital, sementara anak berusia 2 sampai 5 tahun dibatasi tidak lebih dari satu jam.
Saat si kecil sudah bisa memegang pensil, coba ajari mereka menulis di selembar kertas. Tulislah sesuatu di kertas dan minta mereka menjiplak atau menulis ulang.
Ada beberapa lagu anak yang khusus dibuat untuk mengenalkan huruf dan ejaan. Bernyanyi adalah cara yang menyenangkan untuk meningkatkan keterampilan literasi. Salah satu contoh lagu yakni belajar alpabet A, B, C atau angka 1, 2, 3.
Demikianlah cara mengenalkan huruf pada anak usia dini. Semoga artikel ini bermanfaat ya bagi sobat bangun.