Bangun Pendidikan - BAHASA (06-03-2023)
BANGUN PENDIDIKAN - Puisi biasanya mengandung ungkapan perasaan, pemikiran, pengalaman, atau observasi sang penyair yang dituangkan dalam bahasa yang indah dan kaya akan makna. Puisi pendek memiliki ciri-ciri seperti pemilihan kata yang teliti, pilihan bahasa yang kaya, penggunaan imajinasi yang kuat, dan penggunaan gaya bahasa yang khas seperti metafora, simbol, atau alegori. Puisi juga dapat memiliki tema yang beragam, seperti cinta, alam, sosial, keindahan, atau spiritualitas.
Berikut ini adalah beberapa contoh puisi yang menyentuh hati.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan tanpa kata
tak perlu dibicarakan
yang terdalam hanya dirasakan
yang tertinggi hanya dihayati
Aku ingin mencintai dengan caraku sendiri
tidak dengan cara yang kau suka
aku ingin mencintai dengan jalan yang lurus
bukan dengan berbelok-belok seperti sungai
Aku ingin mencintai dengan hatiku yang tulus
tidak dengan kepalaku yang menghitung untung rugi
aku ingin mencintai dengan sepenuh hati
bukan dengan setengah-setengah seperti orang takut
Aku ingin mencintai dengan penuh perasaan
tidak dengan logika yang membingungkan
aku ingin mencintai dengan segala kelemahanku
bukan dengan kekuatanku yang palsu
Aku ingin mencintai dengan caraku sendiri
meski itu tak selalu sempurna
aku ingin mencintai dengan jalan yang lurus
meski terkadang penuh liku-liku
Ketika aku lahir
ibuku memberikan satu titipan kepadaku
sebuah nama yang akan mengiringi seluruh hidupku
Ketika aku dewasa
ayah memberikan satu titipan kepadaku
sebuah budi pekerti yang akan membimbing seluruh hidupku
Ketika aku menikah
mertuaku memberikan satu titipan kepadaku
sebuah keluarga yang akan melengkapi seluruh hidupku
Ketika aku menjadi tua
anak cucuku memberikan satu titipan kepadaku
sebuah kenangan yang akan menghangatkan seluruh hidupku
Sekarang aku sadar
bahwa titipan-titipan itu bukanlah beban
namun makna sebuah kehidupan yang harus aku junjung tinggi
Berdiri aku di tepi jalan
menghadap matahari yang menyengat
terik menyapa kulitku yang hitam
seakan mengingatkan kembali akan statusku yang hina
Berdiri aku di tepi jalan
menghadap langit yang luas
biru menampakkan kebesaran Tuhan
seakan menghibur kekosongan hatiku yang hampa
Berdiri aku di tepi jalan
menghadap manusia yang lewat
berlalu-lalang tanpa henti
seakan mengajakku untuk tetap hidup dan berjuang
Berdiri aku di tepi jalan
menjadi saksi kehidupan yang terus berjalan
berjuang melawan pahit getirnya takdir
mengejar kebahagiaan yang tak kunjung tiba
Kuhabiskan masa mudaku dalam kesia-siaan
Mencari arti kehidupan yang tak pernah kutemukan
Kuhabiskan waktu berpikir tanpa henti
Tentang segala yang tak berarti
Kuhabiskan hatiku dalam kepedihan
Mencoba memahami sebab-sebab kesakitan
Kuhabiskan tenaga dan pikiranku
Namun tak pernah ada artinya
Kuhabiskan hidupku dalam kekosongan
Mencari tujuan yang tak pernah kutemukan
Kuhabiskan segala-galanya dalam kesia-siaan
Dan tak pernah kusadari bahwa aku sendirilah yang menciptakan kesia-siaan itu