Mengenal Jenis Awan Berdasarkan Karakteristiknya

Bangun Pendidikan - SAINS (20-03-2023)

Bangun Pendidikan – Hampir setiap hari kamu melihat awan. Namun, tahukah kamu bahwa awan yang kamu lihat itu berbeda setiap hari berdasarkan karakteristiknya masing-masing. Dan setiap karakteristik tersebut memiliki artinya sendiri.
 
Kali ini Bangun Pendidikan akan berbagi informasi seputar jenis-jenis awan berdasarkan karakteristiknya. Sebelum dilanjut, kamu harus tahu awan terbuat dari apa dan bagaimana proses terbentuknya. Yuk disimak penjelasan berikut.

AWAN

Awan adalah kumpulan partikel air atau kristal beku yang  berkumpul dan membentuk gumpalan tertentu yang melayang di atmosfer bumi.
 
Secara singkat, proses pembentukan awan bermula karena adanya kenaikan suhu sehingga air laut, danau, sungai, dan yang lainnya menguap. Uap air tersebut bergerak mengikuti arah angin sehingga bertemu dengan uanp air lainnya.
 
Ketika tekanan udara di atmosfer berkurang yang menyebabkan suhu menjadi lebih dingin, hal inilah yang menyebabkan uap air tersebut membeku, membentuk gumpalan-gumpalan awan seperti yang saat ini kamu lihat.
 

Jenis-Jenis Awan


Jenis awan diklasifikasikan berdasarkan ketinggian dan ciri-cirinya, berikut penjelasannya.
 

1. Awan Tingkat Tinggi

 Awan tingkat tinggi adalah awan yang berada diketinggian sekitar 20.000 kaki dari permukaan bumi. Dalam bahasa asing, jenis awan ini diberi awalan nama Cirro. Ciri khusus pada awan tingkat tinggi yakni tampak tipis, bergaris, berwarna putih walau posisi matahari mulai rendah (menjelang matahari terbenam) dan terdiri atas kristal es.
 
Terdapat tiga jenis utama awan tingkat tinggi, yaitu:
 
Cirrus (Sirus)
 
Cirrus adalah awan yang memiliki struktur partikel air yang tipis dan halus, menyerupai bulu burung. Awan ini biasanya dijadikan pertanda cuaca akan cerah, tidak akan turun hujan ataupun salju.
 
Cirrostratus (Sirostratus)
 
Jenis awan Cirrostratus memiliki warna sedikit kelabu, namun teksturnya hampir sama dengan Cirrus. Terkadang jenis awan yang satu ini membentuk anyaman tidak teratur dan sedikit keriting. Cirrostratus biasanya dijadikan pertanda bahwa akan turun hujan seusai cuaca panas.
 
Cirrocumulus (Sirokumulus)
 
Awan tingkat tinggi ketiga adalah Cirrocumulus. Sewaktu-waktu, awan ini dapat berubah bentuk dari yang awalnya berserat hingga menumpuk dan membentuk sekumpulan ombak air putus-putus.
 
Kemunculan awan ini di daerah tropis menjadi pertanda akan adanya badai. Dan untuk kondisi tertentu, Cirrocumulus dapat berpotensi menghasilkan salju.
 

2. Awan Tingkat Menengah

Awan tingkat menengah adalah awan yang berada diketinggian antara 6.500-20.000 kaki dari permukaan bumi. Dalam bahasa asing, jenis awan ini diberi awalan nama Alto. Jenis awan ini terdiri atas tetesan air cair, kristal es atau gabungan keduanya.
 
Awan tingkat menengah dibagi menjadi dua bagian, yakni:
 
Altostratus
 
Awan Altostratus merupakan awan dengan bentuk lembaran partikel air yang tipis dan membentuk jalur-jalur awan berwarna putih keabu-abuan. Kemunculan awan yang satu ini berpotensi menghasilkan gerimis atau virga. Virga adalah jenis hujan yang tidak sampai jatuh ke tanah .
 
•  Altokumulus
 
Altokumulus adalah awan yang berbentuk bulatan kecil seperti kapas dan menyebar di atmosfer dalam jumlah yang banyak. Jenis awan ini dapat menyebabkan hujan ringan dan terkadang disertai petir dengan durasi yang singkat.
 

3. Awan Tingkat Rendah

Awan tingkat rendah adalah awan yang berada diketinggian 6.500 kaki dari permukaan bumi. Dalam bahasa asing, jenis awan ini diberi awalan nama strato dan cumulo. Berikut jenis-jenis awan tingkat rendah.
 
Stratocumulus
 
Jenis awan tingkat rendah pertama yakni Stratocumulus. Stratocumulus merupakan awan yang berbentuk seperti sarang lebah dengan warna sedikit gelap. Awan ini dapat menyebabkan hujan ringan.
 
Stratus
 
Stratus adalah jenis awan tingkat rendah dengan bentuk menyerupai kabut tipis berwarna putih keabu-abuan. Mirip dengan Stratocumulus, Stratus juga membawa hujan ringan.
 
Nimbostratus
 
Nimbostratus adalah awan tebal dan cenderung berbentuk lebih tidak teratur serta memiliki warna mirip seperti Stratus. Namun, awan ini terlihat lebih gelap dan tampak basah.
 
Jika awan Nimbostratus muncul, maka akan turun hujan deras dalam jangka waktu yang lama. Sementara di daerah subtropis yang beriklim dingin, awan ini akan menghasilkan salju tebal.

4. Awan Vertikal

Klasifikasi awan yang terkahir ialah awan vertikal. Awan vertikal merupakan awan yang dapat naik serta bentuknya yang terus berkembang. Awan ini berada dipermukaan bumi hingga diketinggian yang mencapai 43.000 kaki.
 
Awan vertikal dibagi menjadi dua bagian, yakni:
 
Cumulus
 
Awan Cumulus merupakan salah satu jenis awan tebal dengan bentuk memanjang, layaknya sebuah bangunan atau menyerupai bunga kol. Biasanya awan ini akan muncul dipagi hari dan menghilang ketika menjelang malam.
 
Meski awan Cumulus tampak tebal, namun tidak akan menghasilkan hujan. Jenis awan yang satu ini memiliki warna putih bersih dan saat terkena cahaya matahari, awan tersebut akan terlihat berkilauan.
 
Cumulonimbus
 
Awan Cumulonimbus merupakan bagian dari awan Cumulus yang telah berkembang. Awan ini memiliki warna yang lebih gelap, serta berbentuk lebih besar dan tinggi dari sebelumnya.
 
Awan Cumulonimbus juga mengandung listrik, sehingga dapat menimbulkan petir yang disertai dengan badai hujan.
 
Itulah keempat jenis awan berdasarkan karakteristiknya yang harus kamu ketahui, agar ketika ingin berpergian atau melakukan kegiatan di luar ruangan tidak kehujanan atau terkena badai lainnya, terutama bagi para nelayan.


Tag :