BANGUN PENDIDIKAN –  Tuangkan mentega itu ke dalam adonan!”. Apakah sobat bangun tahu, jenis kalimat apa itu? Yah, benar. Kalimat di atas adalah kalimat imperatif. Tahukah kamu artis Indah Permatasari kalimat imperatif itu apa? Pada artikel ini penulis akan membahas tentang kalimat imperatif : pengertian, jenis – jenis , dan contohnya.

Simak baik – baik ya, agar dapat menambah wawasan kamu tentang kalimat imperatif.

Pengertian Kalimat Imperatif

Kalimat imperatif merupakan kalimat yang sering kita jumpai dalam teks prosedur dan teks lainnya. Dan kalimat ini juga sering kita gunakan dalam kehidupan sehari – hari.

  • Tolong tutup pintu itu!
  • Matikan kipas itu!

Coba perhatikan kalimat di atas, pernahkah kamu mendengarnya? Atau bahkan kamu pernah mengatakannya? Nah, kalimat di atas adalah contoh dari kalimat imperatif.

Secara umum, kalimat imperatif adalah kalimat yang berfungsi sebagai kalimat untuk memerintahkan sesuatu kepada orang lain.

Menurut Waginah Dwi Nuryaningsih dalam buku Menyusun Kalimat Efektif dengan CII (2021), berikut penegertian kalimat imperatif. “Kalimat imperatif adalah kalimat yang berfungsi memberi perintah kepada orang lain untuk melakukan suatu hal.” Bisa juga diartikan bahwa kalimat imperatif adalah jenis kalimat yang bertujuan untuk memerintah, meminta, bahkan menyuruh orang lain untuk melakukan sebuah tindakan.

Dikutip dari buku Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesai (2010) oleh Kunjana Rahardi, kalimat imperatif bisa terbentuk perintah kasar hingga permohonan yang tulus.

Hal ini tergantung pada bahasa serta intonasi yang digunakan sang pemberi pesan. Contohnya saat kita meminta tolong kepada orang lain, tentunya kita tidak akan membentak atau berkata kasar kepada mereka yang diharapkan dapat membantu kita.

Jenis – jenis Kalimat Imperatif Beserta Contohnya

Melansir dari buku “ Pragmatika: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia”, kalimat imperatif dapat diklasifikasikaan secara formal menjadi lima jenis, yaitu:

1. Kalimat Imperatif Biasa

Jenis kalimat imperatif biasa memiliki ciri – ciri intonasi yang keras, didukung dengan kata kerja dasar, dan berpartikel pengeras –lah. Dalam penggunaannya, kalimat imperatif ini biasanya berisi suruhan atau larangan yang sangat halus sampai yang sangat kasar.

Contoh:

  • “Siska, lihat!”
  • “Usir kucing itu!”
  • “Tuangkan mentega ke dalam adonan!”

2. Kalimat Imperatif Permintaan

Kalimat imperatif permintaan merupakan kalimat imperatif dengan kadar suruhan yang sangat halus. Ciri – ciri dari kalimat imperatif ini biasanya ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan, seperti tolong, harap, dan mohon.

Selain itu, kalaimat ini juga bisa menggunakan beberapa ungkapan lain, seperti sudilah, kiranya, dapatkah seandainya, diminta dengan hormat, dan dimohon dengan sangat.

Contoh:

  • “Anak – anak sekalian, tolong jangan ribut! Bapak akan menjelaskan materi baru, buku tulisnya mohon disiapkan dahulu!”
  • “Mohon para pengunjung tidak merokok di ruangan ini!”
  • “sudilah kiranya Bapak/Ibu dan Saudara sekalian untuk menghadiri pesta ulang tahun ibu kami tercinta!”

3. Kalimat Imperatif Pemberian Izin

Kalimat imperatif ini dimaksudkan untuk memberikan izin yang ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan, seperti silakan, biarlah, dan berbagai ungkapan lainnya, yakni diperkenankan, dipersilakan, dan diizinkan.

Contoh:

  • “Lanny, silakan ambil rambutan itu kalau kamu mau! Tadi ibu memang belikan rambutan itu untukmu.”
  • “Anda dipersilakan menyiram tanaman kaktus 1 kali dalam seminggu!”
  • “Para pengunjung yang sudah berada di depan pintu masuk bioskop, diizinkan segera memasuki bioskop dengan tenang!”

4. Kalimat Imperatif Ajakan

Kalimat imperatif ini sama halnya dengan kalimat imperatif sebelumnya. Kalimat imperatif ini menggunakan penanda kesantunan. Biasanya, kalimat imperatif ini menggunakan kata ayo, biar, coba, mari, harap, hendaknya, dan hendaklah.

Contoh:

  • “Agus biar kita tinggal dirumah saja! Bapak pergi sendirian.”
  • “Harap selesaikan tugas itu dengan baik!”
  • “Matikan apinya, biarkan dingin dulu airnya.”

5. Kalimat Imperatif Suruhan

Dalam penggunaan kalimat imperatif suruhan, penanda kesantunan yang digunakan adalah ayo,biar, coba, harap, hendaklah, hendaknya, mohon, silakan, dan tolong.

Contoh:

  • “Ayo, makan dulu, Pak! Ibu sudah masak sayur asem.”
  • “Saudara sekalian, harap segera memasuki ruangan aula karena pertunjukkan akan segera dimulai!”
  • “Harap cek kembali tugasmu dengan benar!”

Demikianlah penjelasan tentang kalimat imperatif dari pengertian, jenis- jenis dan contohnya. Semoga dapat membantu sobat bangun dalam memahaminya ya.


Tag :