BANGUNPENDIDIKAN.com - Komunikasi intrapersonal adalah proses pertukaran informasi, gagasan, dan perasaan antara dua orang atau lebih melalui interaksi tatap muka atau online. Hal ini menjadi penting karena dalam kehidupan sehari-hari, kita terlibat dalam komunikasi interpersonal di berbagai situasi, mulai dari interaksi di lingkungan kerja, keluarga, teman, atau bahkan dalam hubungan romantis.

Jenis komunikasi ini melibatkan berbagai eleman yang kompleks, seperti bahasa verbal dan non-verbal, emosi, dan persepsi. Dalam prosesnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas komunikasi interpersonal, seperti kepercayaan diri, empati, dan keterampilan mendengarkan.

Ketika komunikasi interpersonal dilakukan dengan baik, hal ini dapat membantu memperkuat hubungan sosial dan membangun kerja sama yang lebih baik. Namun, jika tidak dijalankan dengan baik, komunikasi interpersonal dapat memunculkan konflik dan ketidakpahaman.

Komunikasi interpersonal dapat terjadi secara langsung, tatap muka, atau melalui media komunikasi seperti telepon, surat, email, atau platform online. Komunikasi interpersonal sangat penting dalam membangun hubungan sosial yang baik dan dalam memenuhi kebutuhan sosial manusia.

Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli

Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli (Foto: RDS)

Berikut adalah beberapa definisi atau pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli:

  1. Joseph A. DeVito: "Komunikasi interpersonal adalah interaksi simbolik antara dua orang atau lebih yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain secara timbal balik."
  2. Erving Goffman: "Komunikasi interpersonal adalah interaksi sosial yang terjadi antara orang-orang yang hadir secara langsung satu sama lainnya dan bergantung pada media tubuh mereka."
  3. Irwin Altman dan Dalmas Taylor: "Komunikasi interpersonal adalah bentuk komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih dalam bentuk interaksi tatap muka, dengan tujuan untuk saling berbagi informasi dan pengalaman."
  4. Richard West dan Lynn Turner: "Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih yang terlibat dalam pertukaran pesan dan memiliki kemampuan untuk saling memengaruhi."
  5. George H. Mead: "Komunikasi interpersonal adalah proses sosial yang melibatkan interaksi simbolik di antara individu-individu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain."

Secara umum, pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli mengacu pada interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih yang melibatkan pertukaran pesan dan memiliki kemampuan untuk saling mempengaruhi.

Teori Komunikasi Interpersonal

Teori Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Ada beberapa teori komunikasi interpersonal yang dapat dijadikan acuan dalam mempelajari dan memahami komunikasi antara dua orang atau lebih. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Teori Komunikasi Aksi: Teori ini dikembangkan oleh George Herbert Mead dan Herbert Blumer dan menekankan bahwa makna dalam komunikasi interpersonal dibentuk melalui interaksi sosial antara individu.
  2. Teori Pola Pengambilan Keputusan: Teori ini dikembangkan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham dan menjelaskan tentang bagaimana individu membangun hubungan interpersonal yang erat dengan orang lain melalui pengungkapan diri.
  3. Teori Perilaku Interpersonal: Teori ini dikembangkan oleh Timothy Leary dan menekankan pada peran perasaan dan emosi dalam komunikasi interpersonal.
  4. Teori Pertukaran Sosial: Teori ini dikembangkan oleh George Homans dan Peter Blau dan menjelaskan tentang bagaimana individu berpartisipasi dalam hubungan sosial yang saling menguntungkan dan merugikan.
  5. Teori Pengaruh Sosial: Teori ini dikembangkan oleh Solomon Asch dan mempelajari tentang bagaimana individu saling mempengaruhi dalam konteks sosial.
  6. Teori Komunikasi Relasional: Teori ini dikembangkan oleh Steve Duck dan menjelaskan tentang bagaimana hubungan interpersonal dipengaruhi oleh faktor seperti waktu, jarak, intensitas, dan kedalaman.
  7. Teori Pertukaran Pesan: Teori ini dikembangkan oleh Wilbur Schramm dan menjelaskan tentang bagaimana pesan disampaikan antara dua orang atau lebih dan bagaimana pesan tersebut diterima dan direspon oleh penerima.

Setiap teori memiliki sudut pandang dan pendekatan yang berbeda dalam memahami komunikasi interpersonal. Dengan mempelajari berbagai teori tersebut, seseorang dapat memperdalam pemahaman dan meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi secara interpersonal.

Ciri ciri Komunikasi Interpersonal

Ciri ciri Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Beberapa ciri dari komunikasi interpersonal adalah antara lain:

  • Saling terlibat: Komunikasi interpersonal melibatkan dua orang atau lebih yang terlibat dalam interaksi sosial. Mereka saling berinteraksi dan memberikan respon satu sama lain.
  • Pertukaran pesan: Komunikasi interpersonal melibatkan pertukaran pesan melalui bahasa verbal atau nonverbal, seperti gerakan tubuh, ekspresi wajah, atau intonasi suara.
  • Konteks situasional: Komunikasi interpersonal terjadi dalam konteks situasional tertentu, seperti di tempat kerja, di rumah, atau di tempat umum.
  • Keterbukaan: Komunikasi interpersonal memungkinkan orang untuk menjadi lebih terbuka dan mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka kepada orang lain.
  • Responsif: Komunikasi interpersonal melibatkan respon atau tanggapan dari lawan bicara yang dapat berupa konfirmasi, pertanyaan, atau umpan balik.
  • Interaksi langsung: Komunikasi interpersonal bisa terjadi secara langsung, tatap muka, atau melalui media komunikasi seperti telepon atau video call.
  • Tujuan tertentu: Komunikasi interpersonal dapat memiliki tujuan yang berbeda, seperti untuk membangun hubungan, memperoleh informasi, atau menyampaikan pesan penting.

Tujuan Komunikasi Interpersonal

Tujuan Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Tujuan dari komunikasi interpersonal bisa beragam, tergantung pada konteks dan situasi komunikasi tersebut. Beberapa tujuan umum dari komunikasi interpersonal adalah antara lain:

  • Membangun hubungan sosial: Komunikasi interpersonal dapat membantu orang untuk membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.
  • Menjalin kerjasama: Komunikasi interpersonal juga dapat membantu orang untuk menjalin kerjasama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama.
  • Memperoleh informasi: Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah untuk memperoleh informasi dari orang lain, baik itu untuk kepentingan pribadi maupun profesional.
  • Menyampaikan pesan: Komunikasi interpersonal juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain, baik itu berupa instruksi, perintah, atau pesan lainnya.
  • Menyelesaikan masalah: Komunikasi interpersonal dapat digunakan untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi, baik itu dalam konteks pribadi maupun profesional.
  • Menghibur: Komunikasi interpersonal dapat digunakan untuk menghibur orang lain, seperti melalui cerita atau humor, dan membuat mereka merasa lebih nyaman dan terhibur.

Proses Komunikasi Interpersonal

Proses Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Proses komunikasi interpersonal melibatkan beberapa tahapan atau langkah-langkah yang terjadi antara dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara tatap muka. Berikut adalah beberapa tahapan atau proses dalam komunikasi interpersonal:

  • Persiapan: Proses komunikasi interpersonal dimulai dengan persiapan, yaitu dengan mempersiapkan diri baik secara fisik maupun psikologis untuk berkomunikasi dengan orang lain. Persiapan ini meliputi pemilihan waktu dan tempat yang tepat, serta mempersiapkan pesan yang akan disampaikan.
  • Pembukaan: Setelah persiapan, proses komunikasi interpersonal berlanjut dengan pembukaan, yaitu tahap di mana peserta komunikasi saling memperkenalkan diri dan membuka percakapan. Tahap pembukaan ini sangat penting karena dapat menentukan seberapa suksesnya proses komunikasi selanjutnya.
  • Pertukaran pesan: Setelah pembukaan, proses komunikasi interpersonal berlanjut dengan pertukaran pesan atau informasi antara peserta komunikasi. Pesan yang disampaikan bisa berupa verbal atau nonverbal, dan dapat berupa informasi, pendapat, ide, atau emosi.
  • Feedback: Setelah pesan disampaikan, proses komunikasi interpersonal selanjutnya adalah feedback, yaitu tahap di mana peserta komunikasi memberikan tanggapan atau respon terhadap pesan yang telah diterima. Feedback ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan telah dipahami dengan benar.
  • Pengolahan pesan: Setelah feedback, proses komunikasi interpersonal berlanjut dengan pengolahan pesan, yaitu tahap di mana peserta komunikasi memproses informasi yang telah diterima. Pengolahan pesan ini meliputi interpretasi, evaluasi, dan pengambilan keputusan.
  • Penutupan: Setelah pengolahan pesan, proses komunikasi interpersonal berakhir dengan penutupan, yaitu tahap di mana peserta komunikasi mengakhiri percakapan dengan cara yang sopan dan mempersiapkan diri untuk bertemu kembali di waktu yang akan datang.

Jenis Komunikasi Interpersonal

Jenis Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang berinteraksi secara langsung. Jenis-jenis komunikasi interpersonal antara lain:

  • Verbal: Komunikasi yang melibatkan penggunaan kata-kata. Jenis komunikasi ini dapat meliputi percakapan, diskusi, debat, presentasi, dan lain-lain.
  • Nonverbal: Komunikasi yang melibatkan penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh. Jenis komunikasi ini dapat meliputi senyum, kontak mata, gerakan tangan, dan lain-lain.
  • Tulisan: Komunikasi yang dilakukan melalui tulisan. Jenis komunikasi ini dapat meliputi email, surat, catatan, memo, dan lain-lain.
  • Elektronik: Komunikasi yang dilakukan melalui media elektronik seperti telepon, pesan teks, obrolan video, dan email.
  • Formal: Komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan formal seperti di tempat kerja atau di lembaga pendidikan. Jenis komunikasi ini dapat meliputi presentasi, pertemuan, rapat, dan lain-lain.
  • Informal: Komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan yang tidak formal seperti di antara keluarga, teman, atau rekan sebaya. Jenis komunikasi ini dapat meliputi obrolan santai, candaan, dan lain-lain.
  • Intim: Komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan yang intim seperti antara pasangan, orang tua dan anak, atau sahabat karib. Jenis komunikasi ini dapat meliputi ungkapan perasaan, kekhawatiran, dan harapan.

Fungsi Komunikasi Interpersonal

Fungsi Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Komunikasi interpersonal memainkan berbagai peran dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa fungsi komunikasi interpersonal yang penting adalah:

  • Membangun hubungan sosial: Komunikasi interpersonal membantu membangun hubungan sosial yang sehat dan saling percaya antara individu. Melalui komunikasi interpersonal, seseorang dapat membentuk hubungan dengan orang lain dan memperluas jaringan sosialnya.
  • Menyelesaikan masalah: Komunikasi interpersonal memungkinkan orang untuk menyelesaikan masalah dengan orang lain dan mencapai pemahaman bersama. Ketika ada masalah atau konflik, komunikasi interpersonal yang efektif dapat membantu mengatasi kesalahpahaman dan menghindari terjadinya konflik yang lebih besar.
  • Memberikan dukungan emosional: Komunikasi interpersonal dapat memberikan dukungan emosional dan memberikan tempat bagi individu untuk berbicara tentang masalah pribadi mereka dan perasaan mereka dengan orang yang dipercayai.
  • Meningkatkan efektivitas kerja: Komunikasi interpersonal yang baik dapat meningkatkan efektivitas kerja dalam lingkungan bisnis atau organisasi. Melalui komunikasi interpersonal, individu dapat saling berbagi informasi, membahas proyek, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  • Meningkatkan kualitas hidup: Komunikasi interpersonal yang efektif juga dapat meningkatkan kualitas hidup individu dan keluarga. Dengan membangun hubungan yang baik, mengatasi masalah dengan cara yang baik, dan memberikan dukungan emosional, individu dapat merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup mereka.
  • Meningkatkan kemampuan sosial: Komunikasi interpersonal membantu meningkatkan kemampuan sosial individu dalam menghadapi berbagai situasi sosial dan berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang baik dan sopan.

Sistem Komunikasi Interpersonal

Sistem Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Sistem komunikasi interpersonal terdiri dari beberapa elemen penting yang berinteraksi dan saling mempengaruhi. Beberapa elemen penting dalam sistem komunikasi interpersonal adalah antara lain:

  • Komunikator: Orang yang terlibat dalam proses komunikasi interpersonal.
  • Pesan: Informasi atau ide yang dikomunikasikan oleh komunikator.
  • Saluran: Media atau cara yang digunakan untuk mengirimkan pesan. Saluran komunikasi interpersonal dapat berupa suara, tulisan, atau bahasa tubuh.
  • Penerima: Orang yang menerima pesan dari komunikator.
  • Konteks: Konteks sosial, budaya, dan situasional di mana proses komunikasi interpersonal terjadi.
  • Umpan balik: Respon atau tanggapan yang diberikan oleh penerima terhadap pesan yang diterima.
  • Noise: Gangguan atau hambatan yang dapat mengganggu proses komunikasi interpersonal, seperti suara bising atau ketidakmampuan memahami bahasa yang digunakan.

Dalam sistem komunikasi interpersonal, pesan yang dikirimkan oleh komunikator dapat diartikan berbeda oleh penerima tergantung pada konteks, pengalaman, dan persepsi mereka. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan setiap elemen dalam sistem komunikasi interpersonal untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan diterima dengan benar oleh penerima dan tujuan komunikasi tercapai.

Hambatan Komunikasi Interpersonal

Hambatan Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Hambatan komunikasi interpersonal adalah segala sesuatu yang dapat menghambat atau mengganggu proses komunikasi antara dua orang atau lebih. Beberapa hambatan komunikasi interpersonal yang umum terjadi antara lain:

  • Perbedaan bahasa atau budaya: Komunikasi dapat terganggu jika ada perbedaan bahasa atau budaya antara komunikator dan penerima.
  • Noise: Faktor-faktor lingkungan seperti suara bising atau gangguan teknis dalam saluran komunikasi dapat mengganggu proses komunikasi interpersonal.
  • Kurangnya perhatian: Kurangnya perhatian atau ketidaksediaan untuk mendengarkan dan memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat menghambat komunikasi interpersonal.
  • Emosi yang tidak terkontrol: Emosi yang tidak terkontrol seperti marah, kecewa atau frustasi, dapat mengganggu komunikasi interpersonal dan menghasilkan pesan yang salah atau tidak diinginkan.
  • Perbedaan persepsi: Perbedaan persepsi antara komunikator dan penerima terhadap pesan yang disampaikan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan menghambat proses komunikasi interpersonal.
  • Tekanan waktu: Tekanan waktu yang tinggi dapat membuat komunikator dan penerima terburu-buru dalam menyampaikan atau memahami pesan, sehingga mengganggu efektivitas komunikasi interpersonal.
  • Kurangnya keterampilan komunikasi: Kurangnya keterampilan komunikasi interpersonal seperti kesulitan menyampaikan pesan dengan jelas atau mendengarkan dengan aktif dapat menghambat komunikasi interpersonal.

Dalam menghadapi hambatan komunikasi interpersonal, penting bagi komunikator dan penerima untuk bekerja sama dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa pesan disampaikan dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat mencakup penggunaan teknik-teknik komunikasi yang tepat, seperti mendengarkan dengan aktif, mengkonfirmasi pemahaman, dan memahami perbedaan budaya atau bahasa yang mungkin ada.

Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi Interpersonal

Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi hambatan komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut:

1. Dengarkan dengan aktif dan empati.

Ketika berkomunikasi dengan seseorang, luangkan waktu untuk mendengarkan mereka dengan aktif dan empati. Jangan hanya fokus pada apa yang ingin Anda katakan. Cobalah untuk memahami perspektif mereka dan bagaimana mereka merasakan situasi tersebut.

2. Jangan menilai atau mengkritik.

Jangan mengkritik atau menilai orang lain secara langsung. Hal ini dapat membuat mereka merasa terancam atau tidak dihargai. Sebaliknya, cobalah untuk memahami pandangan mereka dan memberikan umpan balik yang positif dan membangun.

3. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.

Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Hindari bahasa yang ambigu atau sulit dimengerti. Hal ini akan membantu mencegah kebingungan dan kesalahpahaman.

4. Jangan mengasumsikan.

Jangan mengasumsikan apa yang orang lain pikirkan atau rasakan. Bertanya dan mendengarkan dengan seksama untuk memastikan bahwa Anda memahami perspektif mereka dengan benar.

5. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan terbuka.

Ciptakan lingkungan yang nyaman dan terbuka untuk berkomunikasi. Hindari distraksi dan gangguan yang dapat mengganggu komunikasi.

6. Fokus pada solusi, bukan masalah.

Fokus pada solusi ketika menghadapi masalah, bukan pada masalah itu sendiri. Cobalah untuk berpikir secara konstruktif dan cari solusi bersama dengan orang yang Anda ajak bicara.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan dapat membantu mengatasi hambatan komunikasi interpersonal dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Bentuk Komunikasi Interpersonal

Bentuk Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Komunikasi interpersonal dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada media atau cara yang digunakan untuk mengirimkan pesan. Berikut adalah beberapa bentuk komunikasi interpersonal yang umum terjadi:

  • Tatap muka (face-to-face): Bentuk komunikasi interpersonal yang paling umum adalah tatap muka, di mana komunikator dan penerima berada dalam satu tempat yang sama dan dapat melihat dan mendengar satu sama lain secara langsung.
  • Telepon: Komunikasi interpersonal dapat juga terjadi melalui telepon, di mana komunikator dan penerima berbicara melalui saluran telepon.
  • Video conference: Dalam era digital saat ini, video conference menjadi salah satu bentuk komunikasi interpersonal yang populer di mana komunikator dan penerima dapat berkomunikasi melalui layanan video conferencing seperti Zoom atau Skype.
  • Surat: Meskipun kurang umum pada era digital saat ini, surat tetap menjadi salah satu bentuk komunikasi interpersonal yang berlangsung antara komunikator dan penerima melalui media tulisan.
  • Email: Email adalah bentuk komunikasi interpersonal yang umum digunakan dalam era digital, di mana pesan dikirimkan melalui email dan diterima oleh penerima dalam bentuk tulisan.
  • Pesan teks (SMS): Pesan teks atau SMS adalah bentuk komunikasi interpersonal yang dilakukan melalui pesan singkat di ponsel.
  • Media sosial: Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, menjadi salah satu bentuk komunikasi interpersonal yang sangat populer pada era digital ini.

Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal antara dua orang atau lebih antara lain:

  1. Perbedaan budaya atau bahasa: Perbedaan budaya atau bahasa antara komunikator dan penerima dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal karena dapat menyebabkan kesalahpahaman atau kebingungan dalam menyampaikan atau memahami pesan.
  2. Lingkungan atau konteks: Lingkungan atau konteks di mana komunikasi terjadi dapat mempengaruhi proses komunikasi. Misalnya, suara bising di luar ruangan atau ketidaknyamanan fisik dapat mengganggu proses komunikasi interpersonal.
  3. Hubungan interpersonal: Hubungan interpersonal antara komunikator dan penerima dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal. Misalnya, jika komunikator dan penerima memiliki hubungan yang dekat dan saling percaya, mereka mungkin lebih mudah untuk berkomunikasi secara efektif.
  4. Keterampilan komunikasi: Keterampilan komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh komunikator dan penerima dapat mempengaruhi proses komunikasi. Jika seseorang memiliki keterampilan komunikasi yang baik, mereka mungkin lebih mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan mendengarkan dengan aktif.
  5. Emosi dan suasana hati: Emosi dan suasana hati seseorang dapat mempengaruhi cara mereka menyampaikan pesan dan bagaimana mereka menerima pesan dari orang lain. Misalnya, jika seseorang sedang marah atau sedih, mereka mungkin lebih sulit untuk berkomunikasi dengan jelas atau mendengarkan dengan aktif.
  6. Tujuan dan motivasi: Tujuan dan motivasi komunikator dan penerima dalam berkomunikasi juga dapat mempengaruhi proses komunikasi interpersonal. Jika seseorang memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan mereka, mereka mungkin lebih efektif dalam menyampaikan pesan.
  7. Teknologi dan media: Teknologi dan media yang digunakan untuk berkomunikasi juga dapat mempengaruhi proses komunikasi interpersonal. Misalnya, jika seseorang menggunakan video conferencing untuk berkomunikasi, mereka mungkin lebih mampu memahami ekspresi wajah atau bahasa tubuh komunikator lainnya.

Perbedaan Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal

Perbedaan Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal (Foto: RDS)

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang atau lebih, sedangkan komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang dengan dirinya sendiri. Berikut adalah beberapa perbedaan antara komunikasi interpersonal dan intrapersonal:

  1. Jumlah orang yang terlibat: Pada komunikasi interpersonal, minimal ada dua orang yang terlibat, yaitu komunikator dan penerima. Sedangkan pada komunikasi intrapersonal, hanya ada satu orang yang terlibat, yaitu diri sendiri.
  2. Tujuan komunikasi: Tujuan dari komunikasi interpersonal adalah untuk saling bertukar informasi, membangun hubungan, atau mencapai tujuan bersama. Sedangkan tujuan dari komunikasi intrapersonal adalah untuk memproses informasi, merefleksikan pengalaman, atau mencapai pemahaman diri sendiri.
  3. Cara penyampaian: Pada komunikasi interpersonal, pesan disampaikan melalui bahasa verbal, bahasa non-verbal, atau media tertulis. Sedangkan pada komunikasi intrapersonal, pesan disampaikan dalam bentuk pikiran atau suara dalam kepala.
  4. Konteks: Konteks komunikasi interpersonal terjadi dalam lingkungan sosial atau dalam interaksi dengan orang lain, sedangkan komunikasi intrapersonal terjadi dalam lingkungan pribadi, seperti saat seseorang sendiri di rumah atau di dalam pikiran mereka sendiri.
  5. Tingkat keterlibatan: Tingkat keterlibatan pada komunikasi interpersonal lebih tinggi karena melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih. Sedangkan pada komunikasi intrapersonal, tingkat keterlibatan lebih rendah karena hanya melibatkan interaksi dengan diri sendiri.
  6. Fokus: Fokus dari komunikasi interpersonal adalah pada orang lain atau pada tujuan bersama, sedangkan fokus dari komunikasi intrapersonal adalah pada diri sendiri.

Meskipun ada perbedaan antara komunikasi interpersonal dan intrapersonal, keduanya saling terkait dan saling mempengaruhi. Komunikasi intrapersonal dapat membantu seseorang mempersiapkan diri untuk komunikasi interpersonal yang lebih efektif, sementara komunikasi interpersonal dapat membantu seseorang mengembangkan pemahaman diri dan meningkatkan keterampilan komunikasi intrapersonal.

Contoh Komuikasi Interpersonal

Contoh Komuikasi Interpersonal (Foto: RDS)

Berikut ini adalah beberapa contoh situasi atau kegiatan yang melibatkan komunikasi interpersonal antara dua orang atau lebih:

  • Percakapan antara dua teman di taman atau kafe.
  • Diskusi antara dua atau lebih anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
  • Wawancara antara calon karyawan dan pewawancara.
  • Konseling atau terapi antara seorang klien dan terapis.
  • Pertemuan antara atasan dan bawahan untuk membahas performa karyawan dan memberikan umpan balik.
  • Obrolan antara pasangan tentang hubungan mereka dan rencana masa depan.
  • Diskusi keluarga tentang keputusan penting yang perlu diambil bersama.
  • Pembicaraan antara dokter dan pasien tentang diagnosis, pengobatan, dan tindakan medis yang perlu dilakukan.
  • Konsultasi antara pelanggan dan penjual dalam toko untuk memilih produk yang tepat.
  • Diskusi antara siswa dan guru dalam kelas untuk memahami materi pelajaran.

Komunikasi interpersonal terjadi dalam berbagai situasi dan konteks, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kemampuan berkomunikasi secara interpersonal bagi keberhasilan hubungan sosial dan karir seseorang.


Tag :