BANGUN PENDIDIKANMajas adalah gaya bahasa yang biasa digunakan dalam membuat sebuah kalimat. Majas dapat menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan sebuah kalimat dengan menciptakan sebuah suasana.

Majas biasanya digunakan dalam penulisan karya sastra seperti puisi pendek dan prosa. Namun puisi lebih banyak menggunakan majas daripada prosa. Hal ini dikarenakan majas adalah sebuah bahasa kiasan yang mampu menghidupkan sebuah karya sastra serta bisa menimbulkan konotasi tertentu.

Berbagai macam jenis majas, salah satunya adalah majas personifikasi. Apa itu majas personifikasi? Berikut ini penjelasannya.

Pengertian Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah sebuah gaya bahasa yang indah  yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu pada sebuah tulisan, karya sastra.

Kata personifikasi berasal dari bahasa Yunani yaitu prosopopoeia yang artinya memanusiakan. Sehingga dalam pengungkapannnya majas ini menggunakan perilaku manusia yang diberikan pada sesuatu yang bukan manusia, seperti benda – benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat itu. Benda yang bisa diberikan sifat manusiawi menggunakan majas ini termasuk tumbuhan, benda mati, hewan, awan, langit, dan sebagainya.

Majas ini dikategorikan dalam majas perbandingan yang biasa digunakan untuk membandingkan suatu objek dengan objek lainnya.

Ciri – ciri Majas Personifikasi

Terdapat tiga ciri – ciri dari majas personifikasi, diantaranya adalah:

1. Menggunakan kata yang menggambarkan sifat manusia

2. Membandingkan benda mati layaknya benda yang hidup

3. Melibatkan panca indera

Fungsi Majas Personifikasi

Dalam penulisan karya sastra, majas personifikasi memiliki beberapa fungsi yaitu:

1. Menciptakan kesan imajinatif

2. Memperindah susunan kalimat

3. Memberi efek dan menggambarkan suasana

4. Memperkuat hubungan antara pembaca dengan benda mati

5. Memudahkan pembaca dalam memahami suasana

Kelebihan Majas Personifikasi

Para penulis sastra bisa saja menggunakan gaya bahasa tanpa kiasa di dalam sebuah tulisannya. Akan tetapi, penerapan gaya bahasa menggunakan majas personifikasi dianggap mampu memberikan lebih banyak keuntungan terhadap karya sastra dibandingkan dengan menggunakan gaya bahasa yang umum saja. Berikut ini adalah beberapa kelebihan saat menggunakan majas personifikasi adalah:

1. Memberi rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap kepemilikan benda – benda yang tidak bernyawa ataupun ketika melihat makhluk hidup selain manusia di sekitar kita.

2. Penggunaan gaya bahasa dengan majas ini dapat lebih membuka mata para pembacanya dan juga menghanyutkan pembaca terhadap berbagai hal yang disajikan di dalam sastra, misalnya tentang keindahannya.

3. Bagi mereka yang kurang sensitif akan sekitarnya, penggunaan gaya bahasa majas ini bisa mempermudah mereka dalam menghayati benda – benda yang ada disekitarnya karena benda – benda tersebut yang akan diibaratkan menjadi seperti manusia.

Contoh Majas Personifikasi

Pengunaan gaya bahasa dengan majas personifikasi cenderung mudah dan juga sederhana. Berikut ini adalah contoh dari majas personifikasi yang dapat Anda pahami.

Contoh Majas Personifikasi dalam Kalimat

1. Bel bersahut – sahutan memanggil siswa dan siswi untuk memasuki kelasnya.

2. Awan berlari – lari di puncak langit.

3. Beker bernyanyi untuk membangunkanku stiap pagi.

4. Lagu kebangsaan selalu memanggil jiwa nasionalisme kita.

5. Pesawat terbang itu hilang ditelan Bumi.

6. Alam menangis karena manusia tak memperdulikannya.

7. Sepedamu itu tampaknya sudah renta dan minta dimuseumkan.

8. Kami duduk di tepi pantai sambil melihat ombak yang saling kejar – kejaran.

9. Peluit petugas kereta api menjerit di tengah hiruk pikuk suasana stasiun.

10. Mobil produksi baru ini tampil gagah dan bersahabat.

Demikianlah penjelasan tentang majas personifikasi lengkap dengan ciri dan contohnya. Selamat belajar.


Tag :