Bangun Pendidikan - KESEHATAN (21-07-2023)
BangunPendidikan - Setiap bulan, jutaan wanita di seluruh dunia mengalami menstruasi, periode alami dalam siklus reproduksi mereka.
Menstruasi tidak hanya menyebabkan gejala fisik dan emosional, tetapi juga nyeri haid yang cukup mengganggu.
Dismenore atau nyeri haid adalah kondisi umum di mana wanita merasakan sakit atau kram perut selama atau sebelum menstruasi mereka.
Meskipun nyeri ini merupakan gejala umum, tetapi hal ini dapat sangat mengganggu kegiatan sehari-hari dan kualitas hidup seorang wanita.
Dalam artikel ini, Bangun Pendidikan akan mengajakmu untuk menggali lebih dalam tentang dismenore, termasuk jenis-jenisnya, penyebabnya, dan berbagai strategi untuk mengatasi ketidaknyamanan ini.
Dikutip dari jeanshailes.org.au, nyeri haid memiliki 2 jenis umum yang terjadi. Adapun kedua jenis itu antara lain adalah:
1. Primary Dysmenorrhea
Jenis kram menstruasi ini merupakan yang paling umum terjadi pada wanita. Primary dysmenorrhea disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang berlebihan akibat kadar prostaglandin yang tinggi.
Nyeri ini biasanya dirasakan pada perut bagian bawah dan dapat menjalar ke punggung dan kaki.
2. Secondary Dysmenorrhea
Jenis kram menstruasi ini disebabkan oleh kondisi medis lain yang mempengaruhi organ reproduksi wanita, seperti endometriosis, fibroid rahim, atau infeksi panggul.
Nyeri ini seringkali lebih parah dan dapat muncul kapan saja selama siklus menstruasi, bahkan setelah menstruasi selesai.
Melansir dari Nhs.uk, selama masa menstruasi, terjadi kontraksi pada otot rahim yang membantu dalam proses pengeluaran lapisan endometrium. Zat yang memiliki kemiripan dengan hormon, yaitu prostaglandin, ikut terlibat dalam menyebabkan rasa sakit dan peradangan serta merangsang kontraksi pada otot rahim. Tingkat prostaglandin yang tinggi terkait dengan keparahan kram menstruasi yang lebih tinggi.
Di samping itu, nyeri dari menstruasi juga dapat dipicu oleh berbagai kondisi, antara lain:
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh di luar rahim, yang dapat menyebabkan dismenore yang parah dan tidak biasa.
Infeksi panggul merupakan infeksi yang menyebar ke organ reproduksi dan dapat menyebabkan dismenore.
Adenomiosis yaitu sebuah kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim justru tumbuh ke dalam otot rahim, yang dapat menyebabkan dismenore yang hebat dan menstruasi yang berat.
Fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim dan dapat menyebabkan dismenore yang parah.
Stenosis serviks adalah kondisi ketika pembukaan serviks terlalu sempit untuk mengalirkan darah menstruasi, yang disebut sebagai stenosis serviks. Kondisi ini menyebabkan peningkatan tekanan di dalam rahim yang menyakitkan selama menstruasi.
Selain itu, nyeri haid ini juga dapat diperparah oleh beberapa faktor tertentu seperti, pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok dan riwayat keluarga.
Terdapat pula faktor lainnya, seperti berusia di bawah 30 tahun, obesitas atau kegemukan, aktivitas yang berlebihan, stress, hingga pada gangguan emosional.
Meski menstruasi adalah kondisi umum yang dialami oleh sebagian besar wanita, tetap penting bagi kamu untuk memahami perbedaan antara nyeri haid yang normal dan yang tidak normal.
Mengetahui ciri-ciri keduanya akan memberikanmu pemahaman yang lebih dalam tentang tubuhmu dan membantu kamu mengenali saat-saat yang membutuhkan perhatian ekstra.
Untuk itu, berikut beberapa ciri-ciri nyeri haid yang normal untuk kamu ketahui pada saat masa menstruasi tiba:
1. Nyeri menstruasi biasanya terjadi saat fase pendarahan dimulai. Akan tetapi, beberapa wanita dapat mengalami nyeri beberapa hari sebelum menstruasi dimulai.
2. Biasanya, rasa sakit saat haid normal berlangsung selama 2-3 hari atau sekitar 48 hingga 72 jam.
3. Meskipun mengalami rasa sakit, Anda tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasanya karena nyeri tersebut dapat ditoleransi.
4. Pada hari pertama dan kedua, rasa nyeri menstruasi biasanya disertai dengan sakit kepala atau pegal.
5. Pada hari ketiga, rasa nyeri biasanya sudah berkurang dan bahkan ada yang hilang dan tidak merasa sakit lagi.
Setelah memperoleh pemahaman tentang gejala nyeri menstruasi yang normal, berikutnya kamu perlu mewaspadai apa saja tanda-tanda nyeri haid tidak normal.
1. Terdapat nyeri di perut bagian bawah yang terasa selama periode menstruasi dan berlangsung hingga beberapa hari setelahnya.
2. Rasa nyeri yang dirasakan di perut dapat menyebar ke bagian punggung dan paha, disertai dengan sensasi berdenyut yang tidak nyaman.
3. Selain nyeri, terdapat gejala lain seperti mual, muntah, diare, dan perdarahan yang berlebihan selama menstruasi.
4. Terdapat sakit kepala yang sangat mengganggu dan dapat memicu kehilangan kesadaran atau pingsan.
5. Meskipun sudah menggunakan obat pereda nyeri, gejala nyeri haid tidak kunjung membaik.
Setiap gejala di atas dapat muncul sebelum atau saat menstruasi dimulai dan biasanya berlangsung selama dua hingga empat hari. Namun, ada juga kasus di mana nyerinya bisa berkepanjangan.
Namun, yang perlu diingat adalah, semakin banyak perdarahan yang terjadi, semakin meningkat pula tingkat keparahan rasa sakit yang dirasakan.
Setelah memahami apa saja penyebab, faktor, hingga ke jenis-jenis dari nyeri pada haid, berikutnya di bawah ini kami akan menjelaskan bagaimana cara mengurangi masalah satu ini untuk tetap dapat menunjang aktivitasmu.
1. Gunakan botol air hangat atau kantong kompres hangat dan letakkan di area perut yang sakit. Hal ini dapat membantu meredakan kram dan mengurangi nyeri.
2.Lakukan pijatan lembut di daerah perut dengan gerakan melingkar atau tekanan ringan. Pijatan seperti ini dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meredakan nyeri.
3.Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Hindari makanan yang tinggi lemak, gula, atau garam berlebihan, karena dapat memperburuk gejala nyeri perut.
Dalam hal ini, kamu dapat memilih makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
4. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau peregangan. Aktivitas fisik dapat merangsang pelepasan endorfin yang dapat membantu meredakan nyeri.
5.Beberapa suplemen seperti magnesium, vitamin B-6, dan asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi nyeri perut saat menstruasi. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen.
6. Jika nyeri perut Anda parah, Anda dapat menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau parasetamol.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tepat dan konsultasikan dengan apoteker atau dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
7. Gantilah pembalut atau tampon secara teratur selama menstruasi. Hindari penggunaan tampon terlalu lama, karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
8. Jika kompres hangat tidak memberikan efek yang diinginkan, Anda juga dapat mencoba menggunakan kompres dingin. Bungkus es dalam kain tipis dan tempatkan di area perut yang sakit untuk meredakan nyeri.
Jika nyeri perut saat menstruasi terus berlanjut atau sangat mengganggu aktivitas sehari-harimu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab nyeri perut yang lebih serius dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Itulah penjelasan lengkap mengenai nyeri haid, lengkap dengan penyebab, jenis, hingga bagaimana cara mengatasinya. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat untukmu terkhusus para wanita yang mengalami masalah tentang nyeri menstruasi.