9 Pakaian Adat Jawa Tengah dan Keunikannya

Bangun Pendidikan - BUDAYA (11-08-2023)

Pesta Pernikahan Boby Nasution dan Kahiyang Ayu (Foto:Antara)

Jawa Tengah merupakan provinsi yang ada di Indonesia dengan ibu kota Semarang. Jawa Tengah memiliki beragam kebudayaan, salah satunya adalah pakaian adatnya. Pakaian adat Jawa Tengah adalah identik dengan kain batik, kebaya, kemben untuk wanita serta jubah hitam yang berbahan dasar beludru untuk pria.

Pada 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Masterpiece of Oral and Intangible of Humanity yang merupakan identitas budaya Indonesia. UNESCO juga menekankan agar Indonesia melestarikan warisan kebudayaan tersebut.

Tidak hanya batik saja, Jawa Tengah juga memiliki pakaian adat lainnya. Ada pakaian adat apa saja ya sobat? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Pakaian Adat Jawa Tengah dan Keunikannya

Berikut beberapa jenis pakaian adat Jawa Tengah dengan segala keanggunannya.

1. Kebaya

Kebaya Tradisional Jawa Tengah (Foto:Instagram/@Therealdisastr)

Baju kebaya awalnya berasal dari kebudayaan Jawa dan Bali dengan corak yang khas.Tetapi dengan keunggulan beragam budaya dan daerah, kebaya mulai tersebar banyak di penjuru daerah. Setiap daerah memiliki pandangan yang berbeda tentang kebaya dan keunikannya. Tetapi umumnya kebaya dibuat dari kain tipis, seperti sutra, katun tipis, atau nilon tembus pandang yang dihiasi dengan brokat dan sulaman.

2. Stagen Kebaya

Stagen Kebaya (Foto:Instagram/@MaudyAyunda)

Stagen adalah gulungan kain yang secara tradisional dikenakan oleh pria dan wanita Jawa. Dipakai pada acara penting ataupun upacara adat pernikahan Jawa.

Saat batik dililitkan di pinggang, mengenakan stagen akan membantu menonjolkan bentuk tubuh wanita dan menjaga batik tetap di tempatnya saat pemakainya bergerak.Stagen biasanya disesuaikan dengan warna kebaya yang dikenakan.

3. Jawi Jangkep

Jawi Jangkep (Foto:Romadecade.org)

Jawi jangkep adalah pakaian adat Jawa Tengah yang biasa digunakan dalam adat pernikahan Jawa Tengah. Jawi Jangkep merupakan pakaian yang dipakai oleh pria dalam upacara resmi adat Jawa Tengah. Ciri khas pakaian adat Jawa Tengah ini adalah terdiri dari baju beskap bermotif bunga atau polos di bagian tengahnya.Seiring dengan berkembangnya zaman, pakaian adat adalah salah satu bentuk dalam acara-acara tertentu untuk menunjukkan identitas Jawa Tengah.

Untuk bawahan, biasanya akan menggunakan kain jarik panjang yang dililit dari pinggang hingga mata kaki.Tak lupa juga menyelipkan keris di belakang sebagai makna bahwa manusia harus mampu menolak godaan energi negatif. Pakaian adat Jawa Tengah ini dilengkapi dengan blangkon atau penutup kepala yang terbuat dari kain dan sandal selop atau sandal bertutup.

4. Basahan

Basahan (Foto:Selasar.com)

Pakaian adat Jawa Tengah selanjutnya adalah Basahan. Pakaian ini biasa digunakan untuk acara pernikahan adat Jawa. Ini merupakan warisan dari salah satu kebudayaan Mataram. Berbeda dari pakaian adat lainnya, Basahan identik tidak mengenakan luaran dengan riasan Paes Ageng Kanigaran.

Nama pakaian adat Jawa Tengah ini dikenal dengan sebutan Dodot karena kedua mempelai biasanya mengenakan kain kemben panjang dan lebar yang biasa dinamakan kain Dodot. Pada zaman dulu pakaian ini hanya boleh dikenakan di lingkungan kerabat Keraton. Namun saat ini, pakaian adat Jawa Tengah tersebut dapat dipakai umum untuk menunjukkan identitas Jawa Tengah.

5. Batik

Batik(Foto:Grid.id)

Batik adalah kain tradisional yang dibuat dengan menggunakan teknik pewarnaan tahan lilin manual untuk membentuk pola. Batik juga salah satu pakaian adat dari Jawa Tengah. Kain batik biasanya dipakai oleh wanita Jawa sebagai pembungkus kemben atau outer tubuh.

Kain batik juga bisa dililitkan di pinggul dengan beberapa lipatan di bagian depan disebut Wiron, sedangkan bagian atas dipadankan dengan memakai baju kebaya pas.

Secara tradisional, untuk laki-laki, ujung kain batik juga bisa dijahit menjadi kain tubular sebagai sarung atau dililitkan di pinggul. Saat ini, kain batik juga dijahit dan dijadikan kemeja pria sebagai batik kontemporer.

5. Surjan

Surjan adalah pakaian adat Jawa Tengah yang identik dengan motif lurik. Biasanya pakaian ini dikenakan oleh kaum pria pada acara adat atau kebudayaan tertentu. Keunikannya, penggunaan Surjan terbatas untuk wilayah Yogyakarta.

Motif dasar Surjan utamanya adalah lurik, dan dapat pula bermotif kembang-kembang.Surjan lurik pertama kali dibuat oleh Sunan Kalijaga sebagai pakaian Takwa. Surjan merupakan pakaian adat Jawa Tengah laki-laki yang sering disebut dengan busana Kejawen yang penuh dengan Piwulang Sinandhi.

Ini merupakan suatu ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa (Kejawen). Pakaian adat Jawa Tengah ini bermakna garis-garis melambangkan kesederhanaan. Di dalam Keraton, ukuran garis-garis atau lurik ini melambangkan jabatan si pemakainya.

6. Jarik

Jarik dijadikan sebagai kain serba guna yang cocok untuk semua acara.Jarik telah menjadi barang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, khususnya pakaian adat Jawa Tengah.Jarik telah menjadi barang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, khususnya pakaian adat Jawa Tengah.

Jarik juga bisa menunjukkan status pemakainya dari motif polanya.Jarik bisa dipadukan dengan kebaya ataupun beskap bagi pemakainya. Selain itu, jarik dapat digunakan sebagai pakaian, gendongan bayi, alas tidur bayi, pakaian formal, dan keperluan lainnya.

7. Beskap

Pakaian adat Jawa Tengah selanjutnya adalah Beskap.Beskap dan Jawi Jangkep sering dikenakan secara terpisah. Dipakai untuk pria dan memiliki warna yang sangat beragam, tapi biasanya identik dengan warna gelap dan polos.

Teksturnya yang tebal menyerupai jas, dan disertai dengan kerah baju yang tidak memiliki lipatan. Beskap memiliki perbedaan ukuran potongan pada bagian depan yang tidak simetris, lho. Tujuan dari ketidaksimetrisan, yaitu untuk antisipasi pemakaian aksesori keris dan lainnya.

Diketahui, Beskap memiliki beberapa jenis yang berbeda, di antaranya:

  • Beskap gaya Yogya: beskap yang merujuk pada pakem Keraton Kasultanan.
  • Beskap gaya Solo: beskap yang terinspirasi dari pakem budaya Keraton Kasunanan.
  • Beskap Landung: beskap dengan bagian depan yang panjang.
  • Beskap pada pria biasanya dipakai dengan jarik khas Jawa hingga menutupi kaki.

8. Kanigaran

Pakaian adat Jawa Tengah yang selanjutnya adalah Kanigaran.Pada zaman dahulu, pakaian adat jenis ini biasa dikenakan oleh para raja di tanah Jawa. Namun, kini pakaian Kanigaran juga kerap digunakan dalam pakaian khas upacara pernikahan adat Jawa.

Salah satu ciri khas dari pakaian ini adalah penggunaan singkok atau aksesoris kepala pada pria yang memanjang ke atas. Kemudian atasan pakaian Kanigaran dibuat dari kain beludru berwarna gelap dengan efek mengkilap yang menghasilkan tampilan elegan. Lalu, untuk bagian bawahnya baik pria maupun wanita mengenakan Dodotan yang berbeda dengan kain jarik biasa.

Pada pakaian Kanigaran, kain Dodot tampak lebih berwarna. Selain itu, penggunaan dodotan dalam Kanigaran juga tidak hanya dililitkan di pinggang, tetapi kain ini juga disampirkan di tangan.

9. Kemben

Kemben menjadi salah satu pelengkap dalam berbusana pakaian adat Jawa Tengah untuk perempuan. Biasanya kemben digunakan untuk menutup bagian dada. Keunikan pakaian adat Jawa Tengah ini dilihat dari cara penggunaan kemben adalah dengan melilitkan kain pada bagian dada hingga pinggul. Namun, dengan perkembangan zaman yang kian canggih, kini kemben dilengkapi dengan resleting atau kancing di bagian belakang untuk memudahkan yang memakainya.

Itulah beberapa jenis pakaian adat Jawa Tengah dan keunikkannya. Semoga ulasan ini dapat menambah pengetahuan sobat bangun yang sedang mencari referensi pakaian adat Jawa Tengah, ya.


Tag :