BANGUN PENDIDIKAN – “Tong kosong nyaring bunyinya” mungkin kalimat tersebut sudah tidak asing lagi di telinga para sobat bangun. Keduanya merupakan peribahasa populer di dalam bahasa Indonesia.

Di Indonesia, terdapat banyak sekali peribahasa yang dapat sobat bangun dengar dan pelajari. Dalam artikel ini akan dijelaskan secara mendalam tentang pengertian, jenis – jenis, ciri dan beberapa contoh dari peribahasa. Simak juga niat dan tata cara mandi wajib setelah nifas!

Pengertian Peribahasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, peribahasa merupakan suatu kelompok kata atau kalimat yang memiliki makna tertentu yang berisikan kalimat ringkas, berisi tentang perbandingan, nasihat dan tingkah laku manusia. Kalimat ini sering diselipkan dalam percakapan untuk menasehati, membandingkan, atau menyindir seseorang.

Sedangkan menurut Wikipedia, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang mempunyai suatu makna tertentu, atau hal yang mengungkapkan untuk melakukan perbuatan atau hal mengenai diri seseorang. Peribahasa ini mencakup beberapa jenis peribahasa yaitu ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat/tamsil, semboyan, bidal/pameo.

Peribahasa dapat diartikan sebagai ungkapan yang dinyatakan secara tidak langsung, namun ketika menyampaikan tersirat untuk suatu hal yang dapat dipahami pembaca atau pendengarnya. Pengertian peribahasa menurut Kamus Linguistik, peribahasa merupakan sebuah kalimat yang sudah mempunyai bentuk, makna, dan fungsinya dalam suatu masyarakat luas.

Jenis – jenis Peribahasa

Jenis – jenis peribahasa adalah sebagai berikut:

Pepatah

Pepatah adalah jenis peribahasa yang mengandung nasehat dari orang-orang tua yang berbentuk seperti kalimat. Biasanya peribahasa ini dapat digunakan untuk mematahkan lawan bicara pada saat melakukan debat atau sebagainya.

Contoh peribahasa ini:

  • Sedikit demi sedikit
  • Lama-lama menjadi bukit
  • Biar lambat asal selamat
  • Kecil-kecil cabe rawit

Perumpamaan

Perumpamaan merupakan sebuah peribahasa yang berisikan mengenai kata-kata yang dapat diungkapkan dalam sebuah keadaan atau tentang tingkah laku seseorang. Caranya dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan kalimatnya diawali dengan kata bagai, bak, seperti dan lain sebagainya.

Contoh:

  • Bagai harimau menyembunyikan kuku.
  • Bak kacang lupa kulitnya
  • Bagai pinang dibelah dua
  • Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk

Ibarat atau Tamsil

Ibarat atau tamsil merupakan suatu peribahasa yang berupa kalimat kiasan yang sering menggunakan kata ibarat.Tujuan dari Tamsil ini adalah untuk membandingkan suatu perkara atau sebuah hal.

Contoh:

  • Tua-tua keladi semakin tua semakin menjadi.
  • Air beriak tanda tak dalam
  • Ada gula ada semut
  • Ada hari ada nasi

Semboyan

Semboyan merupakan sekumpulan kata, kalimat atau bisa juga frasa yang dipergunakan dalam sebagai pedoman serta prinsip.

Contoh:

  • Rajin pangkal pandai
  • Bersih pangkal sehat
  • Hemat pangkal kaya
  • Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda

Bidal atau Pameo

Bidal atau bisa disebut dengan pameo merupakan jenis peribahasa yang di dalamnya mengandung ejekan, sindiran, serta juga peringatan.

Contoh:

  • Hidup segan mati tak mau
  • Malu bertanya sesat dijalan
  • Banyak bekerja, sedikit bicara
  • Maju terus pantang mundur

Ciri – ciri Peribahasa

Peribahasa memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat sebagaimana penjelasan dibawah ini.

  • Struktur susunannya tetap yang memiliki arti kata-kata yang dalam peribahasa sudah pasti dan tidak dapat diubah.
  • Biasanya digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa.
  • Kata-kata yang dipakai teratur, enak didengar dan mempunyai makna.
  • Dibuat atau diciptakan berdasarkan pandangan dan perbandingan yang sangat teliti terhadap alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
  • Peribahasa dibentuk dengan ikatan bahasa yang padat dan indah sehingga akan melekat di masyarakat hingga turun temurun.

Demikianlah penjelasan singkat tentang peribahasa. Semoga ulasan kami ini bermanfaat dan selamat belajar.


Tag :