Bangun Pendidikan - SEJARAH (03-11-2023)
Peninggalan kerajaan Buddha di Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Nusantara. Sebab, beberapa pusat ajaran Buddha berada di Nusantara pada masa lampau.
Beragam benda bersejarah itu tersebar di berbagai penjuru tanah air, dari Sabang hingga Merauke dan dianggap sebagai warisan budaya yang tak ternilai.
Salah satu pengaruh peninggalan kerajaan Budha yang paling dikenal yaitu Candi Borobudur, dengan arsitektur yang mengagumkan. Corak relief kombinasi antara agama Hindu-Buddha ini mencerminkan keragaman keagamaan dan seni yang kaya di masa lalu.
Mengutip dari laman resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, peninggalan kerajaan Buddha berdampak pada berbagai bidang, salah satunya seni budaya.
Jadi, tak heran apabila banyak candi, prasasti dengan corak cantik yang dibuat dari seni ukir. Oleh karena itu, sudah sepatutnya dilakukan upaya pelestarian agar tetap terawatt dan dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Lantas, apa saja peninggalan kerajaan Buddha di Indonesia? Yuk, simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Candi peninggalan kerajaan Budha ini bernama Borobudur, terletak di Magelang, Jawa Tengah, adalah salah satu warisan budaya yang mendunia dan dikenal oleh banyak orang.
Candi ini dibangun pada 800 masehi oleh penganut Buddha Mahayana dan sering digunakan sebagai tempat sembahyang dan dijadikan tempat upacara tertentu terutama peringatan hari Waisak.
Candi Muara Takus, yang terletak di Riau, tepatnya di desa Muara Takus, Kecamatan Tiga Belas Koto Kampar, Kabupaten Kampar.
Peninggalan bersejarah ini merupakan salah satu candi tertua di Indonesia, dibangun sejak 8 masehi. Candi ini mencerminkan gaya arsitektur dari zaman Sriwijaya.
Peninggalan bercorak Buddha yang berikutnya adalah Candi Mendut yang terletak dekat dengan Candi Borobudur, tepatnya di Magelang.
Candi ini dibangun sejak 824 masehi dan memiliki bentuk relief-relief yang indah. Di dalamnya terdapat tiga archa besar yang sangat dikenal oleh masyarakat setempat.
Kalasan, juga dikenal sebagai Candi Kalibening, adalah peninggalan kerajaan Budha yang terletak di Yogyakarta.
Candi ini dibangun sejak 778 masehi dan memiliki ciri khas arsitektur yang unik. Keberadaan dari Candi Kalasan salah satu bukti keberadaan Wangsa Syailendra di Jawa.
Candi Plaosan adalah sepasang candi Budha yang terletak di Jawa Tengah. Kedua candi ini dibangun sejak 824 masehi dan menggambarkan keindahan seni Budha.
Keberadaannya, menjadikan kawasan Candi Plaosan sering disebut sebagai "Candi Kembar." Adanya Stupa Prakarsa dan patung menjadi saksi sejarah ajaran Budha di wilayah Nusantara pada masa lampau
Candi Sojiwan, yang terletak di Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Prambanan.
Peninggalan bersejarah ini merupakansalah satu candi bercorak Buddha yang unik karena memiliki relief yang menampilkan gambar binatang. Telah ada sejak 850 masehi.
Candi Sewu, juga dikenal sebagai "Candi Seribu," adalah kompleks candi yang besar di Jawa Tengah. Candi ini merupakan salah satu contoh arsitektur Budha Mahayana yang megah.
Menurut sejarah, Candi Sewu telah ada sejak 800 masehi dan dikenal ada kaitannya dengan legenda Roro Jonggrang.
Candi peninggalan kerajaan Budha ini dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno sejak 824 masehi dan menjadi pusat keagamaan dan kebudayaan pada masa lalu.
Peninggalan kerajaan Budha ini berbentuk candi kecil yang terletak di antara Candi Borobudur dan Candi Mendut. Candi ini digunakan untuk kegiatan keagamaan.
Candi ini dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indera, ayah dari Raja Samaratungga, dari Dinasti Syailendra yang telah ada sejak 800 masehi.
Candi Brahu merupakan sebuah struktur keagamaan Buddha yang dibangun dengan menggunakan bahan bata merah selama tahap pembuatannya yang dibangun sejak 856 masehi.
Candi Banyunibo dibangun pada abad ke-9 selama masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno.
Namanya mengandung arti sebagai "tetesan air." Mengenai struktur fisiknya, Candi Banyunibo masih dapat dilihat memiliki beberapa candi pendamping lainnya yang berada di sekitarnya.
Peninggalan kerjaan Budha lainnya yaitu, Candi Muaro Jambi. Dibangun pada abad ke-7 hingga abad ke-12 masehi.
Candi ini berfungsi sebagai tempat peribadatan dan pendidikan ajaran agama Buddha. Oleh karena itu, Candi Muaro Jambi diduga sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Candi Ratu Boko, yang terletak di atas bukit di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berfungsi sebagai tempat peribadatan dan kompleks pemukiman atau keraton.
Selain candi, Indonesia juga memiliki berbagai arca Budha, termasuk Arca Buddha yang dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Terbuat dari perunggu diperkirakan dibuat pada tahun 200 Masehi.
Arca ini memiliki corak yang berbeda dengan arca Buddha di Candi Borobudur dan peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Corak arca ini mirip dengan arca Buddha yang ditemukan di Amarawati, India.
Kitab Negarakertagama adalah salah satu karya sastra bersejarah yang menggambarkan kerajaan Majapahit dan wilayahnya pada abad ke-14. Kitab ini memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan kebudayaan masa lalu.
Prasasti Talang Tuo adalah prasasti kuno yang ditemukan di Palembang, Sumatera Selatan. Prasasti ini memberikan informasi tentang peradaban Sriwijaya.
Prasasti Karang Berahi adalah prasasti yang ditemukan di Banten. Prasasti ini mencatat berbagai peristiwa sejarah dan budaya pada masa lampau.
Prasasti Kedukan Bukit adalah prasasti kuno yang ditemukan di Palembang sejak 683 masehi. Prasasti ini memberikan wawasan tentang kehidupan, pelayaran dan kebudayaan pada masa Sriwijaya.
Prasasti Tukmas adalah salah satu peninggalan Kerajaan Kalingga yang ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, Magelang, Jawa Tengah.
Prasasti ini ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dan berisi tentang mata air yang dianggap suci oleh masyarakat setempat.
Prasasti Kudadu merupakan salah satu bukti sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit, menceritakan tentang Raden Wijaya yang ditolong oleh Rama Kudadu dari Kerajaan Jayakatwang. Sebagai balas budi, Raden Wijaya memberikan tanah sima kepada penduduk.
Mengutip dari laman Id Sejarah, terdapat ciri yang mencolok dari peninggalan kerajaan Budha di Indonesia, seperti:
Demikianlah informasi seputar peninggalan kerajaan Budha, mari jaga dan lestarikan warisan budaya ini agar dapat terus menginspirasi dan terus menjadi identitas bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu semua!