Bangun Pendidikan - BAHASA (12-12-2022)
BANGUN PENDIDIKAN – Kamu pernah menulis? Sudah benarkah penulisan huruf kapitalmu?
Seringkali kita menulis, namun enggan memperhatikan setiap penulisan huruf kapitalnya. Misalnya dalam menulis sebuah judul, masih banyak diantara kita yang salah akan penulisannya.
Huruf kapital adalah huruf besar yang dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat dan kegunaan lainnya. Namun, masih banyak yang belum mengetahui cara penulisan dan penggunaannya.
Nah, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas bagaimana penulisan huruf kapital yang benar. Berikut penjelasan mengenai huruf kapital yang dikutip dari Badan Bahasa Kemendikbud.
Simak baik – baik yaa sobat.
Dilansir dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, cara penulisan huruf kapital dalam bahasa Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), sebagai berikut:
Huruf pertama diawal kalimat selalu ditulis menggunakan huruf kapital, baik kata tersebut adalah nama, kata ganti, partikel, singkatan, akronim, kata dasar, maupun kata berimbuhan.
Contoh:
-Tahukah kamu? Aldi rajin berolahraga .
-Belok ke kanan setelah lampu merah
-Lalu ia pergi menggunakan sepeda
Penggunaan tanda petik biasanya dilakukan saat mengutip sumber, judul, maupun menuliskan kalimat langsung. Huruf pertama dalam tanda petik harus ditulis dalam huruf kapital.
Contoh:
-Chairil Anwar mengeluarkan buku berjudul “Aku” pada tahun 1943
-Ibu berkata, “ Sudah makan belum, nak?”
- “Hati – hati dalam berbicara,“ katanya
Huruf pertama nama ataupun julukan seseorang selalu ditulis dengan huruf kapital. Namun, nama binatang dan tumbuhan tidak ditulis dengan huruf kapital. Kata yang menunjukkan anak dari seperti bin, binti, dan van juga tidak ditulis dalam huruf kapital.
Contoh:
Penulisan nama agama, kitab suci, Tuhan, maupun kata gantinya harus ditulis dengan huruf kapital baik itu di depan kalimat, di tengah, atau di akhir kalimat.
Contohnya:
Penulisan tersebut, misalnya:
Misalnya bangsa Indonesia, bangsa Spanyol, suku Bugis, suku Dayak, bahasa Indonesia, bahasa Jerman, dan Bahasa Inggris
Contoh: bulan November, hari raya Idul Fitri, hari Selasa, hari Jumat, hari raya Waisak, tahun Masehi, tahun Hijriah. Hari Pahlawan, hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Perang Dunia I, Perang Dunia II.
Penulisannya seperti, Bandung, Medan, Jakarta, Asia Tenggara, Amerika Serikat, Maroko, Sungai Amazon, Sungai Nil, Laut Mati, Samudera Pasifik, Kutub Utara, Pulau Bali, Tanjung Benoa, Gunung Rinjani.
Misalnya, Republik Indonesia, Kerajaan Inggris, Kerajaan Maroko, Dewan Perwakilan Rakyat, Undang – undang Dasar, Peraturan Presiden, Keputusan Menteri, United Nation Children’s Emergency Fund, dan Badan Narkotika Nasional.
Ditulis dengan menggunakan huruf kapital, kecuali kata tugas (di, ke, yang, dan, untuk).
Contohya:
Misalnya, S.Si (sarjana sains), S.Kom (sarjana komputer), S.Pd. (sarjana pendidikan), M.Pd. (magister pendidikan), Dr. (doktor), Drg. (dokter gigi), Ny. (nyonya), Sdr.(saudara), R.A. (raden ayu).
Misalnya:
Demikianlah pembahasan tentang cara penulisan huruf kapital yang benar. Semoga artikel ini bermanfaat ya.