Bangun Pendidikan - HIBURAN (29-03-2023)
BANGUN PENDIDIKAN – Permainan keripik jengkol melatih kekuatan adalah permainan tradisional untuk anak-anak Betawi di Jakarta yang sekarang hampir tidak dikenal lagi oleh generasi muda. Di Jawa Barat, permainan ini disebut perepet jengkol.
Permainan keripik jengkol melatih kekuatan dan ketangkasan dengan saling mengkaitkan satu kakinya menjadi satu, setelah itu kaki para pemain saling tarik menarik dengan diiringi nyanyian yang syairnya diulang-ulang, seperti "Keripik jengkol gado-gado lontong".
Jumlah pemain pada permainan keripik jengkol adalah 3-4 anak laki-laki atau perempuan dan tidak memerlukan alat apa pun. Tujuan dari permainan ini adalah untuk saling adu kekuatan dan ketangkasan dengan saling mengaitkan satu kakinya menjadi satu dengan cara tertentu.
Salah satu manfaat permainan keripik jengkol adalah melatih keseimbangan tubuh para pemain. Mengapa permainan keripik jengkol dapat melatih keseimbangan tubuh? Karena permainan ini dapat mengeluarkan keringat yang disebabkan karena adanya perputaran dan permainan ini dapat membuat otak menjadi fresh karena diiringi oleh lagu – lagu gembira.
Selain itu, manfaat lainnya adalah dapat melatih kekompakan para pemain dalam satu kelompok, dan melatih kekuatan kaki para pemain dalam menopang tubuh saat bermain. Nilai luhur yang tercermin dalam permainan keripik jengkol adalah kebersamaan. Cara melestarikan permainan keripik jengkol adalah memainkan permainan keripik jengkol bersama teman.
Permainan keripik jengkol merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan cara yang sederhana. Dalam permainan keripik jengkol tidak ada istilah kalah. Permainan ini dibagi menjadi 3 tahap dengan urutan sebagai berikut:
Tahap 1
Seluruh pemain saling berhadapan membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan.
Tahap 2
Selanjutnya, tanpa melepasakan tangan, salah seorang pemain merunduk melewati dua tangan pemain yang diangkat ke atas. Posisi seluruh pemain kini saling membelakangi.
Tahap 3
Salah seorang pemain meletakkan kaki kanannya di atas dua tangan temannya yang masih saling berpegangan dan sudah direndahkan atau diturunkan kembali ketika posisi mereka berbalik saling membelakangi. Setelah kaki kanan salah satu pemain menumpang di antara du tangan, pemain yang kedua menumpangkan kaki kanan di atas kaki temannya, disusul kemudian oleh pemain berikutnya dengan cara tertentu mengkait kedua kaki tertentu dengan kaki kanannya.
Setelah kaki saling terkait dan pegangan tangan dilepaskan, permainan keripik jengkol segera dimulai. Seluruh pemain, sembari bertepuk tangan, menyanyikan lagu yang syairnya terus berulang – ulang “ Keripik jengkol, gado – gado lontong”. Dengan satu kaki masing – masing pemain berjingkrak – jingkrak menarik satu kaki mereka yang saling terkait. Pemain yang bertahan tak sampai terjatuh dinyatakan sebagai pemenangnya.
Menurut Dr. Tuti Tarwiyah S, M.Si dalam bukunya Maen Yook (Permainan Anak Betawi yang Menggunakan Nyanyian), Permainan Keripik Jengkol ini punya dampak yang yang cukup positif dalam hal menumbuh kembangkan kecerdasan anak yang meliputi:
Adapun manfaat dari memainkan permainan tradisional keripik jengkol mungkin tergantung pada sudut pandang dan tujuan dari orang yang memainkannya. Namun, beberapa kemungkinan manfaat yang dapat diperoleh dari memainkan permainan tradisional keripik jengkol antara lain:
Demikianlah pembahasan tentang permainan keripik jengkol. Walaupun teknologi berkembang pesat, tak ada salahnya kita tetap melestarikan budaya ini. Apakah kamu salah satu yang pernah memainkannya?