foto: pexels/Polina Tankilevitch

Sitasi atau yang lebih dikenal sebagai sumber referensi dalam dunia akademik dan penulisan, merupakan elemen yang kritis dan tak terhindarkan.

Sitasi adalah cara penulis menghormati dan mengakui sumber-sumber yang digunakan dalam karya mereka, baik berupa tulisan, penelitian, maupun ide.

Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai penulisan sitasi jurnal, berbagai jenis yang ada, memberikan beberapa contoh penggunaan yang benar, serta panduan tentang cara menulis sitasi online dan langsung yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pemahaman yang baik penulisan referensi akan membantu penulis menjaga integritas karya mereka dan memberikan penghormatan kepada kontributor sebelumnya dalam bidang penelitian dan literatur.

Simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Sitasi

Sitasi adalah praktik mengacu atau merujuk kepada sumber informasi atau karya lain yang digunakan dalam sebuah tulisan, penelitian, atau karya lainnya.

Referensi digunakan untuk memberikan kredit kepada penulis asli atau sumber informasi yang digunakan, serta untuk mendukung atau menguatkan argumen atau klaim yang disajikan dalam karya tersebut.

Melansir buku Panduan Belajar Manajemen Referensi dengan Mendeley oleh Mulkan Fadhli dkk (2020), fungsi kutipan atau sitasi adalah memperkuat pendapat atau ide yang dikemukakan dalam karya ilmiah dan sebagai pernyataan bahwa pendapat yang dikemukakan mempunyai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tujuan utama dari sitasi adalah untuk menghormati hak cipta, mencegah plagiarisme, dan memberikan sumber daya bagi pembaca yang ingin mendalami topik yang sama atau memeriksa keabsahan klaim yang dibuat oleh penulis.

Referensi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kutipan langsung, kutipan tak langsung, atau merujuk secara umum kepada sumber yang relevan.

Jenis-Jenis Sitasi

Jenis referensi dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan cara dan tujuannya. Berikut adalah beberapa jenis referensi yang umum:

  • Kutipan Langsung (Direct Quotation): Referensi ini mengacu pada penggunaan kata-kata atau kalimat yang diambil secara langsung dari sumber asli. Kutipan langsung biasanya ditempatkan dalam tanda kutip dan mencantumkan sumber asalnya. Tujuannya adalah untuk menghadirkan teks asli untuk mendukung argumen atau ilustrasi.
  • Kutipan Tak Langsung (Paraphrasing): Jenis referensi ini melibatkan penulisan ulang ide atau informasi dari sumber asli dengan kata-kata kamu sendiri. Meskipun kata-kata berbeda, sumber harus tetap dicantumkan. Ini membantu dalam menjelaskan konsep atau informasi dari sumber asli dengan gaya penulisan kamu.
  • Sumber Primer (Primary Source): Referensi dari sumber primer merujuk kepada karya atau penelitian yang langsung menciptakan data atau informasi. Contohnya adalah makalah penelitian, buku, atau wawancara langsung.
  • Sumber Sekunder (Secondary Source): Referensi dari sumber sekunder merujuk kepada sumber yang tidak langsung mengakses data asli. Misalnya, jika kamu merujuk pada kutipan dari buku yang mengutip penelitian lain, maka buku tersebut dianggap sebagai sumber sekunder.
  • Sumber Elektronik (Electronic Source): Referensi dari sumber-sumber yang ditemukan secara daring atau dalam format digital, seperti situs web, artikel daring, atau sumber dari database online.
  • Sumber Ilmiah (Scholarly Source): Referensi dari jurnal ilmiah, makalah konferensi, atau literatur akademik lainnya yang telah melalui proses peer review dan diakui dalam dunia ilmiah.
  • Sumber Populer (Popular Source): Referensi dari sumber-sumber yang ditujukan untuk audiens umum, seperti surat kabar, majalah, blog, atau artikel berita. Sumber ini biasanya lebih mudah dipahami tetapi mungkin memiliki tingkat akademis yang lebih rendah.
  • Sumber Primer dalam Bahasa Asli (Original Source in Original Language): Referensi yang menggunakan sumber asli dalam bahasa asli, dengan atau tanpa terjemahan.
  • Sumber Tersier (Tertiary Source): Referensi dari sumber yang merujuk kepada sumber sekunder. Sumber ini digunakan ketika kamu tidak dapat mengakses sumber primer atau sekunder asli.

Memahami jenis-jenis referensi ini penting dalam penulisan akademik dan penelitian, karena membantu menentukan bagaimana kamu merujuk kepada sumber informasi, memberikan kredit yang tepat, dan menghindari plagiarisme.

Contoh Sitasi

Tiga contoh sitasi adalah dalam format gaya penulisan APA untuk berbagai jenis sumber:

1. Kutipan Langsung dari Buku:

  • Sumber: Buku berjudul "The Great Gatsby" oleh F. Scott Fitzgerald.
  • Kutipan: "Gatsby believed in the green light, the orgastic future that year by year recedes before us. It eluded us then, but that's no matter—tomorrow we will run faster, stretch out our arms farther" (Fitzgerald, 1925, hal. 189).

2. Artikel Jurnal dalam Daftar Referensi:

  • Sumber: Artikel jurnal berjudul "The Effects of Exercise on Mental Health" oleh A. Johnson, diterbitkan di Journal of Psychology pada tahun 2019.
  • Referensi dalam teks: "Penelitian oleh Johnson (2019) menunjukkan bahwa latihan fisik secara signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan mental."

3. Situs Web:

  • Sumber: Situs web dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) tentang pandemi COVID-19.
  • Referensi dalam teks: "Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2022), pandemi COVID-19 masih menjadi tantangan global yang signifikan."

Cara Menulis Sitasi

Cara menulis sitasi adalah tergantung pada gaya penulisan yang digunakan, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), Chicago, dan lain sebagainya.

Setiap gaya memiliki aturan yang berbeda dalam penulisan sitasi. Berikut ini adalah langkah-langkah umum untuk menulis referensi dalam gaya APA, yang banyak digunakan dalam penelitian sosial dan ilmu perilaku:

  1. Identifikasi Jenis Sumber: Tentukan jenis sumber yang akan kamu referensi, apakah itu buku, artikel jurnal, situs web, atau jenis sumber lainnya.
  2. Buat Daftar Referensi: Buat daftar referensi terpisah yang mencantumkan semua sumber yang kamu gunakan dalam karya kamu. Urutkan daftar ini secara alfabetis berdasarkan nama penulis atau judul sumber, sesuai aturan gaya penulisan yang kamu gunakan.
  3. Penyusunan Informasi: Kumpulkan informasi yang diperlukan untuk menciptakan referensi. Ini biasanya mencakup nama penulis, tahun publikasi, judul sumber, dan informasi tambahan seperti nomor halaman.
  4. Tulis Sitasi dalam Teks: Saat kamu mengacu pada sumber dalam teks kamu, cantumkan nama penulis dan tahun publikasi. Misalnya, "(Smith, 2020)".
  5. Kutipan Langsung: Jika kamu mengutip kata-kata langsung dari sumber, masukkan kutipan tersebut dalam tanda kutip, dan cantumkan nomor halaman. Contoh: "(Smith, 2020, hal. 45)".
  6. Rujukan Daftar Referensi: Di akhir karya kamu, tambahkan daftar referensi yang mencantumkan semua sumber yang kamu referensi dalam urutan abjad. Setiap entri dalam daftar referensi harus mencakup nama penulis, tahun publikasi, judul sumber, dan informasi tambahan seperti penerbit atau nama jurnal.
  7. Gaya Penulisan yang Konsisten: Pastikan kamu mengikuti aturan gaya penulisan yang digunakan secara konsisten dalam seluruh karya kamu. Ini mencakup format, tanda baca, dan penggunaan huruf miring atau tebal sesuai aturan gaya yang digunakan.
  8. Verifikasi Informasi: Pastikan semua informasi yang kamu cantumkan dalam sumber referensi dan daftar referensi akurat. Periksa dengan teliti nomor halaman, judul, dan tanggal publikasi.

Dalam penulisan, referensi memiliki peran penting dalam membangun dasar pengetahuan, mendukung argumen, dan menjaga integritas akademik.

Oleh karena itu, penting bagi setiap penulis untuk memahami dengan baik pengertian, jenis, dan cara menulis sitasi yang benar.

Referensi yang dilakukan dengan benar bukan hanya menjunjung tinggi etika akademik, tetapi juga menghormati kontributor pengetahuan sebelumnya.

Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, kamu dapat menjaga kualitas tulisan dan kontribusi literatur yang lebih baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Selain itu, pengertian apa itu sitasi dan penerapan yang tepat juga akan membantu kamu mendapatkan pengakuan yang layak atas karya-karya kamu sendiri. Selamat berkarya!


Tag :