Bangun Pendidikan - AGAMA (22-07-2023)
Surat An Nas adalah surat penutup dalam Al-Quran yakni surat ke-114. Surat An-Nas diturunkan di kota Mekkah dan surat ini termasuk dalam golongan surat makkiyah yang terdiri dari 6 ayat. Surat ini juga disebut sebagai kelompok mu'awwidzatain bersama dengan surat Al Falaq dan surat Al Ikhlas.
Dalam sejarah Islam, dikisahkan tiga surat terakhir dalam Al-Quran yang digunakan Rasulullah SAW untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari sihir Yahudi. Dalam sebuah hadits riwayat at-Tirmidzi dari Uqbah bin Amir menyebutkan bahwa dua surat yang dapat membebaskan dari sifat munafik adalah surat Al Falaq dan An Nas.
"Allah telah menurunkan ayat-ayat kepadaku yang tidak ada tandingannya, yaitu surah An Nas dan surah Al Falaq." (HR Tirmidzi).
Arti dari surat an nas adalah diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia. Lantas, bagaimana bacaan surat An Nas? Dan isi kandungan surat tersebut? Berikut Penjelasannya
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١
Bacaan latin: qul a'ụżu birabbin-nās
Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"
مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢
Bacaan latin: malikin-nās
Artinya: Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣
Bacaan latin: ilāhin-nās
Artinya: sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤
Bacaan latin: min syarril-waswāsil-khannās
Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥
Bacaan latin: allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ - ٦
Bacaan latin: minal-jinnati wan-nās
Artinya: dari (golongan) jin dan manusia.
Ayat 1
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad termasuk pula di dalamnya seluruh umatnya agar memohon perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan, menjaga, menumbuhkan, mengembangkan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia dengan nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan ancaman-ancaman-Nya.
Ayat 2
Allah menjelaskan bahwa Tuhan yang mendidik manusia itu adalah yang memiliki dan yang mengatur semua syariat, yang membuat undang-undang, peraturan-peraturan, dan hukum-hukum agama. Barang siapa yang mematuhinya akan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat.
Ayat 3
Allah menambah keterangan tentang Tuhan pendidik manusia ialah yang menguasai jiwa mereka dengan kebesaran-Nya. Mereka tidak mengetahui kekuasaan Allah itu secara keseluruhan, tetapi mereka tunduk kepada-Nya dengan sepenuh hati dan mereka tidak mengetahui bagaimana datangnya dorongan hati kepada mereka itu, sehingga dapat mempengaruhi seluruh jiwa raga mereka.
Ayat 4
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan manusia agar berlindung kepada Allah dari kejahatan bisikan setan yang senantiasa bersembunyi di dalam hati manusia. Bisikan dan was-was yang berasal dari godaan setan itu bila dihadapkan kepada akal yang sehat mesti kalah dan orang yang tergoda menjadi sadar kembali, karena semua bisikan dan was-was setan yang akan menyakiti manusia itu akan menjadi hampa bila jiwa sadar kembali kepada perintah-perintah agama.
Ayat 5-6
Allah menerangkan dalam ayat ini tentang godaan tersebut, yaitu bisikan setan yang tersembunyi yang ditiupkan ke dalam dada manusia, yang mungkin datangnya dari jin atau manusia, sebagaimana dalam ayat lain Allah berfirman:
"Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin. (al-An’am/6: 112) Setan-setan jin itu seringkali membisikkan suatu keraguan dengan cara yang sangat halus kepada manusia. Seringkali dia menampakkan dirinya sebagai penasihat yang ikhlas, tetapi bila engkau menghardiknya ia mundur dan bila diperhatikan bicaranya ia terus melanjutkan godaannya secara berlebih-lebihan. Surah ini dimulai dengan kata pendidik, karena itu Tuhan sebagai pendidik manusia, berkuasa untuk menolak semua godaan setan dan bisikannya dari manusia.
Allah memberi petunjuk dalam surah ini agar manusia memohon pertolongan hanya kepada Allah sebagaimana Dia telah memberi petunjuk yang serupa dalam surah al-Fatihah, bahwa dasar yang terpenting dalam agama adalah menghadapkan diri dengan penuh keikhlasan kepada Allah baik dalam ucapan, maupun perbuatan lainnya dan memohon perlindungan kepada-Nya dari segala godaan setan yang ia sendiri tidak mampu menolaknya.
Surat An Nas berisi perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya agar memohon perlindungan kepada Tuhan, sambil memberikan peringatan dengan ancaman-ancaman-Nya.
Allah SWT menegaskan dalam surah ini bahwa Dia adalah Raja manusia yang memiliki dan mengatur semua syariat dan hukum-hukum agama. Orang yang mentaati-Nya akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Selain itu, surah ini juga berisi perintah bagi manusia untuk berlindung kepada Allah SWT dari bisikan setan, baik itu datang dari jin maupun manusia.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan dari surat An-Nas, yaitu sebagai berikut:
1. Menangkal guna-guna atau sihir
Dikisahkan dalam kitab Ad-Dalail, bahwa surat ini diturunkan saat Rasulullah SAW sedang sakit parah. Selanjutnya, dua malaikat diutus untuk menjenguknya.
Salah satu malaikat duduk di sebelah kepala Rasulullah SAW, sementara yang lainnya duduk di samping kakinya. Malaikat tersebut menjelaskan bahwa penyakit Rasulullah SAW disebabkan oleh diguna-guna atau disihir oleh Labid Bin-A’sham, seorang Yahudi.
Malaikat juga memberitahu tempat penyihir tersebut menyimpan guna-guna, yaitu di dalam kotak yang diletakkan di sebuah sumur dengan air yang keruh. Rasulullah SAW kemudian mengutus Ammar bin Yasir dan beberapa sahabat untuk mencari dan membakar kotak tersebut. Saat Rasulullah membaca satu ayat dari surat An-Nas dan Al-Falaq, satu demi satu guna-guna dalam dirinya terurai.
2. Melindungi diri darii godaan setan, jin, dan manusia
Selain melindungi diri dari guna-guna, membaca surat An-Nas dapat menjauhkan diri dari godaan setan, jin, dan manusia. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis,
"Telah diturunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak semisal dengannya, yaitu al-Mu'awwidzatain (surat An-Nas dan surat Al-Falaq)." (HR Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa'i).
Setelah Al-Falaq dan An-Nas diturunkan, Rasulullah SAW mencukupkan dua bacaan ini sebagai benteng untuk menghalangi pandangan buruk dari jin dan manusia.
3. Mendatangkan kenyamanan dan keamanan saat tertidur
Saat tidur, setan dan jin dapat mempengaruhi kamu untuk melakukan hal-hal yang buruk yang tidak sesuai dengan syariat. Sebagai seorang muslim, diwajibkan untuk membaca surat An-Nas sebanyak tiga kali sebagai pelindung diri.
4. Mencegah diri dari penyakit
Salah satu keutamaan surat An Nas adalah mencegah diri dari penyakit ain. Penyakit Ain adalah penyakit yang dimulai dari sebuah pandangan yang diikuti oleh reaksi negatif, seperti rasa cinta yang berlebihan, perasaan iri dan dengki, sampai perasaan ingin mencelakai. Dengan membaca surat An Nas dan Al Falaq secara rutin dan khusyuk, kamu dapat melindungi diri dari penyakit Ain.
5. Mencegah diri dari kemunafikan
Menurut Al-Qurthubi, surat An-Nas dan Al-Falaq memiliki keutamaan untuk membebaskan manusia dari kemunafikan, beliau menyebutnya sebagai "Al-Muqasyqisyatain". Allah SWT mengajarkan kepada Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya, sebagaimana firman Allah SAW, "Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, aku berlindung kepada Tuhan Pemelihara manusia, Maha Raja yang menguasai manusia; Tuhan yang disembah dan dipatuhi oleh manusia, suka atau tidak suka.
Itulah penjelasan tentang surat An Nas dan artinya yang bisa kamu amalkan serta rasakan manfaatnya. Surat An Nas ini diturunkan untuk menunjukkan bahwa, tempat sebaik-baiknya memoho perlindungan hanyalah kepada Allah SWT. Semoga setelah membaca artikel ini dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ammiin yaa Robballamin.