Penumpasan Terhadap PKI di Madiun Tahun 1948 (Foto : Cerdika.com)

Tugas penumpasan terhadap PKI di Madiun tahun 1948 dilakukan oleh siapa? Pertanyan ini menjadi topik penting untuk diketahui. Sebab, peristiwa tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan politik dan sejarah Indonesia.

PKI atau Partai Komunis Indonesia adalah sebuah partai politik yang didirikan pada tahun 1920 di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Partai ini didasarkan pada ideologi komunisme dan Marxisme-Leninisme. Partai ini berperan penting dalam sejarah politik Indonesia, terutama pada periode 1950-an hingga 1960-an.

Pada masa itu, PKI menjadi salah satu partai politik terbesar di Indonesia dan memiliki kekuatan yang signifikan. Kemudian partai ini melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno. Salah satu pemberontakkan yang dilakukan PKI adalah pemberontakkan yang terjadi di Madiun, Jawa Timur. PKI Madiun merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Indonesia yang sah yakni Republik Indonesia menjadi landasan negara.

Lantas, tugas penumpasan terhadap PKI di Madiun tahun 1948 dilakukan oleh siapa? Dan apa yang melatar belakangi pemberontakan PKI Madiun 1948 ? Berikut penjelasannya

Latar Belakang Pemberontakkan PKI Madiun

Pemimpin pemberontakkan PKI Madiun tahun 1948 adalah Amir Sjarifuddin dan Muso. Hal yang melatar belakangi pemberontakkan ini adalah jatuhnya kabinet Amir Sjarifuddin akibat ditanda tanganinya perjanjian renville yang sangat merugikan Republik Indonesia.

Setelah tidak menjadi Perdana Menteri, Amir membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang kemudian bekerja sama dengan organisasi berpaham kiri seperti PKI (Partai Komunis Indonesia), BTI (Barisan Tani Indonesia), dan Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia). Front demokrasi rakyat dibentuk pada tahun 1948 oleh Amir Sjarifuddin. 

Selain itu, kedekatan Amir Sjarifuddin dengan tokoh PKI Muso yang bercita-cita ingin menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia. Kemudian kekecewaan terhadap perdana menteri yang baru yaitu Kabinet Hatta, yang mengembalikan 100.000 tentara menjadi rakyat biasa dengan alasan penghematan biaya.

Hal ini yang membuat pemerintah Indonesia bertindak. Tugas Penumpasan terhadap PKI di Madiun Tahun 1948 dilakukan oleh pasukan TNI di bawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Sungkono.

Pada 1948, pemerintah Indonesia membentuk sebuah rekonstruksi dan rasionalisasi angkatan perang (Rera). Rera bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, terutama terhadap gaji militer pada saat itu. Selain itu, rekonstruksi dan rasionalisasi re ra angkatan perang pada tahun 1948 dimaksudkan untuk merekrut tentara profesional yang tidak hanya memiliki fisik tertentu, namun juga pengetahuan militer yang memadai.

Tujuan Pemberontakkan PKI Madiun

Tidak hanya berusaha menggulingkan pemerintahan Indonesia, pemberontakan PKI di Madiun juga bertujuan untuk membentuk negara Republik Indonesia Soviet, mengganti dasar negara Pancasila dengan komunisme, serta mengajak petani dan buruh untuk melakukan pemberontakkan.

Gerakan separatis yang dilakukan PKI di Madiun tahun 1948 menjadi ujian pertama bangsa Indonesia setelah merdeka. Tantangan untuk mempertahankan keutuhan Indonesia semakin berat terlebih di tengah agresi militer Belanda.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melakukan berbagai cara untuk mengakhiri pemberontakan ini, yaitu :

1. Presiden Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Amir-Muso.

2. Panglima Besar memerintahkan anggotanya dalam menangani persoalan ini. Tugas Penumpasan terhadap PKI di Madiun Tahun 1948 dilakukan oleh Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur.

Pemerintah mengerahkan pasukan ke Madiun, yaitu pasukan dari Jawa Tengah yang dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto, dan pasukan dari Jawa Timur yang dipimpin oleh Kolonel Sungkono, sehingga mereka berhasil menembak mati Muso dan menangkap Amir Syarifuddin.

Tokoh Madiun yang Menjadi Korban PKI 

Terdapat 17 tokoh yang disebut menjadi korban keganasan PKI tahun 1948 yang gugur di Desa Kresek. Tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kolonel Inf. Marhadi

2. Letnan Kolonel Wiyono

3. Insp Pol Suparbak

4. Mayor Istiklah

5. R.M. Sardjono (Patih Madiun)

6. Kiai Husen (Anggota DPRD Kabupaten Madiun)

7. Mohamad (Pegawai Dinas Kesehatan)

8. Abdul Rohman (Assisten Wedono Jiwan)

9. Sosro Diprodjo (Staf PG Rejo Agung)

10. Suharto (Guru Sekolah Pertama Madiun)

11. Sapirin (Guru Sekolah Budi Utomo)

12. Supardi (Wartawan freelance Madiun)

13. Sukadi (Tokoh masyarakat)

14. KH Sidiq

15. R.Charis Bagio (Wedono Kanigoro)

16. KH Barokah Fachrudin (Ulama)

17. Maidi Marto Disomo (Agen Polisi)

Dari 17 korban pemberontakan PKI Madiun 1948, sosok Kiai Husen direpresentasikan sebagai patung yang menjadi ikon Monumen Kresek yang berada di Puncak Bukit.

Nah, setelah membaca artikel ini secara menyeluruh, kamu tentu mengetahui tugas penumpasan terhadap PKI di Madiun Tahun 1948 dilakukan oleh pasukan Kolonel Gatot Subroto dari Jawa Tengah dan pasukan Kolonel Sungkono dari Jawa Timur. Jadi, jangan salah lagi dalam menjawab soalnya, ya!


Tag :