BANGUN PENDIDIKAN – Hai, sobat Bangun? Apa kabarnya , nih? Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai pengertian, ciri, fungsi, dan struktur dari cerpen. Nah, untuk melengkapi pengetahuan kamu tentang materi cerpen, pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan penjelasan lain tentang unsur - unsur dan kaidah kebahasaan sebuah cerpen.

Oke, simak baik – baik ya.

Unsur – unsur Cerpen

Cerpen memiliki 2 unsur yang wajib diketahui, antara lain sebagai berikut:

1. Unsur Intrinsik

Sebuah cerpen memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut ini beberapa unsur intrinsik:

  • Tema

Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang ingin disampaikan penulis pada kisah ceritanya.

  • Alur atau Plot

Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Pada umumnya alur pada cerpen diawali dengan perkenalan, konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun, ada beberapa jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

  • Setting

Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerpen tersebut.

  • Tokoh

Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.

  • Watak

Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat), netral.

  • Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang orang pertama yang terdiri dari pelaku utama (“aku” sebagai tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku” menceritakan orang lain). Sedangkan sudut pandang oorang ketiga terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan orang lain).

  • Amanat

Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pesan moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat.

2. Unsur Ekstrinsik

Pada sebuah cerpen seringkali penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal tersebut dinamakan dengan unsur ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar untuk membangun sebuah cerpen. Dengan adanya unsur ekstrinsik, maka cerpen yang dibaca menjadi lebih menyentuh perasaan.

Berikut ini beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen:

  • Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen berasal dari pengalaman pribadi pengarangnya. Namun, tak jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah orang lain.
  • Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan membantu berlangsungnya jalan cerita. Biasanya juga mempengaruhi isi ceritanya juga
  • Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.
  • Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.
  • Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang mempengaruhi mood penulis saat membuat sebuah cerita pendek.

Kaidah Kebahasaan Cerpen

Cerpen memiliki ciri – ciri kebahasaan yang dapat dilihat melalui pemilihan gaya bahasa dan diksi yang digunakan. Pada cerpen umumnya penulis menggunakan pendeskripsian fisik tokoh secara kuat. Hal ini akan membantu menggambarkan suasana yang tepat dan sesuai dengan ceritanya.

Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial atau kata keterangan yang membantu menunjukkan latar tempat atau waktu seperti di pagi hari, sore hari atau di sebuah tempat pada peristiwa kejadian.

Selain itu juga harus menerapkan penggunaan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung atau berupa dialog.

Cerpen juga identik dengan penggunaan kata – kata kiasan atau konotatif untuk menambah kesan keestetikan sehingga akan menambah nilai kepuasan para pembaca. Selain itu juga menggunakan kalimat informal maupun semi formal yang sesuai dengan peristiwa kejadian.

Contoh Cerpen Beserta Unsur Intrinsiknya

                                                                Menemukan Dompet

Selama berbulan-bulan ini aku membaca sholawat tibbil qulub bingung mencari kerja. Berkas lamaran kerja yang sudah aku masukkan ke beberapa perusahaan masih belum ada jawaban.

Hari-hariku terasa hambar, tiap hari hanya luntang lantung tidak jelas. Setiap hari aku membaca sholawat syajarotun nuqud kebingungan, mau mencoba usaha, tetapi modal belum ada.

Pada suatu hari yang cerah, aku janjian dengan teman lamaku untuk menceritakan permasalahanku ini.

Ketika aku sedang dalam perjalanan ke rumah temanku, samar-samar aku melihat dompet berwarna hitam di samping jalan, tepatnya di trotoar.

Karena penasaran, aku pun memastikannya dan ternyata memang benar sebuah dompet berwarna hitam. Kemudian aku pun membuka isi dari dompet itu.

Alangkah terkejutnya diriku mendapati dompet tersebut berisikan SIM, KTP, surat-surat penting, kartu ATM, kartu kredit serta sejumlah uang yang lumayan banyak. “Wah rejeki nomplok nih.” Ujarku dalam hati.

Akan tetapi aku akan sholat istikharah berubah pikiran dan berinisiatif untuk mengantarkan dompet itu ke pemilik dalam KTP tersebut. Setelah itu aku pun melanjutkan perjalanan ke rumah temanku dan menceritakan semua problem masalahku.

Setelah urusan dengan temanku selesai, aku langsung berangkat menuju alamat dalam KTP tersebut untuk mengembalikan dompet.

Aku pun mencari-cari alamat serta nama dari pemilik dompet sesuai dengan KTP.

Setelah sampai dengan alamat yang dimaksud dalam KTP aku pun memberanikan diri untuk masku dan bertanya ke dalam. “Permisi pak, mau nanya. Apa benar ini rumahnya pak Handy?” Tanyaku pada orang di halaman rumah itu.

“Iya benar mas, anda siapa ya dan ada keperluan apa?” Jawab tukang kebun dan ditimpali pertanyaan buatku

“Oh perkenalkan, saya Angga, saya ingin bertemu dengan bapak Handy, ada urusan yang sangat penting dengan beliau” Jawabku setelah memperkenalkan diri.

Kebetulan sekali ternyata pak Handy ada di rumah dan aku diminta untuk masuk ke dalam rumah. Lalu aku pun duduk sambil sedikit kagum dengan keindahan rumahnya.

Kemudian aku mengatakan maksud dan tujuanku sambil menyerahkan dompet yang aku temukan di jalan, lengkap dengan isinya.

Karena penasaran denganku beliau pun bertanya: “Kamu tinggal dimana nak? Lalu kerja dimana?”

“Saya tinggal di komplek Sido Makmur pak dan kebetulan saya masih menganggur. Masih menunggu panggilan kerja tetapi sudah beberapa bulan gak ada kabar pak. Jawabku dengan jujur.

“Memangnya kamu lulusan apa?” Tanya pak Handy kepadaku

“S1 jurusan Manajemen Bisnis Syariah pak” Jawabku.

“Kalau begitu, besok kamu datang saja ke perusahaan saya nak, kebetulan perusahaan sedang membutuhkan staff administrasi. Ini kartu nama saya, jika tertarik besok datang saja ke kantor dan bilang kalo saya yang nyuruh” Jawab Pak Handy

“Wah beneran ini pak?” Tanyaku yang seakan masih tidak percaya.

“Iya nak, saya sangat membutuhkan karyawan yang jujur dan juga penuh dedikasi seperti kamu, kalau kamu mau pasti uang dalam dompet saya sudah kamu ambil lalu tinggal buang dompetnya. Tetapi kamu lebih memilih mengembalikannya kepadaku”. Pungkas pak handy.

“Kalau begitu terima kasih banyak pak, kalau begitu besok saya akan datang ke perusahaan bapak dan menyiapkan surat-surat lamarannya.” Jawabku dengan haru.

Aku pun pamit pulang untuk menyiapkan segala kebutuhan untuk besok. Aku sendiri masih tidak percaya dan yakin kalau ini merupakan suatu keajaiban.

Unsur Intrinsik Cerpen Menemukan Dompet

  • Tema: Kehidupan bersosial
  • Tokoh: Angga dan Pak Handy
  • Alur: Maju
  • Latar: Trotoar, Rumah Pak Handy, Sedih, Bahagia
  • Gaya bahasa: Lugas
  • Sudut pandang: Orang Pertama
  • Amanat: Kejujuran merupakan suatu sifat yang sangat mulia dan orang yang jujur akan memperoleh balasan tersendiri

Demikianlah pembahasan tentang unsur dan kaidah kebahasaan dari cerpen. Semoga dapat menambah pengetahuan kamu ya.


Tag :