Zaman Mesolitikum/Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut (Foto: Infogram)

Sejarah manusia memiliki lapisan-lapisan yang menarik, dan salah satunya adalah Zaman Mesolitikum. Pada masa ini merupakan periode yang menandai transisi antara zaman Paleolitikum (zaman batu tua) dan zaman Neolitikum (zaman batu baru).

Zaman Mesolitikum, juga dikenal sebagai zaman batu pertengahan, yang merupakan periode penting dalam sejarah manusia yang berlangsung sekitar 10.000 hingga 5.000 SM.

Pada masa ini, manusia mengalami perubahan signifikan dalam pola kehidupan mereka sebagai hasil dari perubahan iklim pasca zaman es terakhir yaitu iklim yang lebih hangat mempengaruhi flora dan fauna serta mengubah pola kehidupan manusia pada masa itu.

Dalam pembahasan kali ini, Bangun Pendidikan akan menjelaskan bagaimana ciri-ciri masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, kehidupan pada masa itu, alat-alat peninggalan dan kepercayaannya.

Ciri-Ciri Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

Ciri-Ciri Zaman Mesolitikum(Foto: Portal Kelas)

Karakteristik zaman batu tengah ini tidak jauh berbeda dengan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana sebelumnya, yaitu kehidupannya nomaden atau berpindah-pindah tempat.

Masyarakat berburu selalu berpindah-pindah tempat karena kemampuan mereka yang masih sangat terbatas dan hidupnya sangat bergantung pada kondisi alam.

Meski begitu, pada masa ini mereka mulai berusaha untuk tinggal menetap dengan cara mengumpulkan makanan dan memilih tinggal di pesisir pantai. Manusia mesolitikum mulai memanfaatkan sumber daya laut dan sungai dengan teknik penangkapan ikan, kerang, dan hewan laut lainnya sebagai aspek ekonomi mereka dalam masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.

Tak hanya itu, manusia zaman batu tengah ini mulai mengenal tentang bercocok tanam, khususnya menanam umbi-umbian dan buah-buahan. Bahkan, disaat-saat mereka menunggu panen, masyarakat purba ini sudah tau caranya membuat kerajinan rumah tangga seperti menganyam, membuat gerabah dan mengasah alat-alat pertanian.

Kehidupan Sosial – Budaya

Di zaman masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, manusia mengembangkan keterampilan ukiran pada tulang dan batu. Mereka menggambarkan binatang, manusia beserta cap tangan mereka, dan simbol-simbol abstrak dalam seni mereka.

Peninggalan arkeologi dari Zaman Mesolitikum termasuk alat-alat batu, seperti kapak dan pisau, yang ditemukan di situs-situs pemukiman dan pemakaman. Juga ditemukan lukisan dan ukiran pada dinding gua yang memberikan petunjuk tentang kehidupan dan kepercayaan mereka.

Dan di zaman inilah manusia mulai mengerti dan menguburkan anggota kelompok mereka yang sudah meninggal dengan peralatan dan hewan buruan sebagai bagian dari praktik ritual dan spiritual mereka.

Alat-Alat Peninggalan

Alat-Alat Peninggalan Zaman Mesolitikum(Foto: idkuu.com)

Alat-alat peninggalan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut pada zaman Mesolitikum mencerminkan perkembangan dalam teknologi dan kemampuan manusia dalam mencari makanan.

Pada masa ini, manusia sudah dapat membuat kapak genggam, kapak pendek, kapak perimbas, kapak penetak, kapak lonjong, beliung persegi, gerabah, perhiasan, pahat genggam, anak panah, alat serpih, tombak, dan berbagai alat dari tulang dan tanduk hewan dan masih banyak lagi.

Spiritual/Kepercayaan

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, manusia telah mengembangkan kepercayaan dan praktik keagamaan yang tercermin dalam peninggalan arkeologi mereka.

Meskipun bukti-bukti keagamaan pada periode ini mungkin tidak sejelas atau sekompleks kepercayaan pada zaman-zaman berikutnya, namun ada petunjuk mengenai praktik spiritual atau ritual yang dilakukan oleh manusia Mesolitikum. Berikut ini adalah beberapa contoh kepercayaan pada zaman Mesolitikum:

1. Pemujaan terhadap Alam dan Binatang/Animisme

Karena ketergantungan mereka pada alam untuk bertahan hidup, manusia Mesolitikum diyakini memiliki kepercayaan animistik yang mengatribusikan jiwa atau kekuatan spiritual kepada objek alam, seperti sungai, gunung, pohon, dan hewan. Mereka mungkin memuja dan melakukan ritual untuk memohon keberlimpahan alam serta kesuksesan dalam berburu.

2. Dinamisme /Pemujaan terhadap Roh-Roh

Dinamisme adalah suatu bentuk kepercayaan atau sistem keagamaan yang memandang bahwa alam semesta dihuni oleh berbagai kekuatan atau energi yang aktif dan hidup. Dalam dinamisme, keyakinan mendasar adalah bahwa terdapat roh-roh atau kekuatan spiritual yang mengendalikan dan mempengaruhi kehidupan manusia, alam, dan hubungan di antara keduanya.

Zaman Mesolitikum menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang perjalanan evolusi manusia dan bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Melalui studi sejarah dan temuan arkeologi, kita dapat menggali dan memahami kehidupan manusia pada masa itu.

Pembelajaran tentang zaman Mesolitikum memberikan wawasan yang berharga tentang kemajuan teknologi manusia, perubahan pola kehidupan, serta asal mula pertanian dan pemukiman.

Dengan mempelajari masa lalu, kita dapat memahami bagaimana peradaban manusia berkembang hingga saat ini.


Tag :